PAGERAGEUNG, (KAPOL).-Memanfaatkan masa reses tahun sidang 2018/ 2019, anggota DPR/ MPR RI, Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra menggelar pertemuan dengan warga Kecamatan Pagerageung di Bumi Ageung, Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (7/4/2019).
Dalam kegiatan reses itu dihadiri sekitar 100 orang. Politisi Partai Nasdem ini tidak hanya menyerap aspirasi, namun kegiatan ini dijadikan juga untuk terus merajut dan memupuk tali silaturahmi yang telah lama terbangun, bahkan turut mengsosialisasikan Pemilu 2019 juga. Dia mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April mendatang.
Dia juga berharap masyarakat menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani. Selain itu harus berhati-hati saat menerima berita baik dari media sosial maupun dari pesan berantai, karena bisa saja yang diterima belum tentu kebenarannya atau merupakan berita hoax.
“Dalam kegiatan reses ini, saya turut mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Apalagi pada Pemilu 2019 ini, masyarakat dihadapkan dengan kebingungan. Dimana pemilihan legislatif dan presiden disatukan,” kata anggota Komisi I tersebut.
Menurutnya, berita hoax semakin marak seiring dengan semakin dekatnya Pemilu yang tinggal beberapa hari lagi. Dirinya mewanti-wanti kepada masyarakat agar tidak sembarangan dan mudah terpancing untuk menyebarkan. Dengan turut menyebarkan, bukan saja isu hoax semakin besar namun akan terjerat pidana juga.
“Untuk menangkal hoax itu sederhana, dimana ketika masyarakat mendapatkan berita harus disaring dulu. Karena hoax itu pasti berita buruk hasil rekayasa,” tuturnya.
Dikatakan dia, hoax juga sudah masuk ke pertahanan dan keamanan yakni TNI dan Polri. Padahal hoax itu ibarat makanan yang disuguhkan di meja makan. Jika mau makan, maka pilih lah makanan yang menyehatkan. Jangan sampai semua yang disuguhkan dimakan maka kita jati tidak sehat.
“Terkait berita pertahanan keamanan, itu semua adalah hoax. Saya ini mantan asisten panglima TNI, maka sangat tidak benat jika ada berita tentang TNI itu lemah dan rapuh,” ucapnya.
Dijelaskan Supiadin, kini TNI justru berada di urutan 15 terbaik di dunia. Bahkan, baru-baru ini menjuarai di lomba menembak di tingkat dunia. Untuk itu masyarakat jangan merasa resah dengan kondisi TNI, karena pertahanan kita masih baik.
Adapun dalam politik, TNI diyakini akan netral. Karena TNI tidak akan mengorban organisasinya hanya untuk kepentingan Pilprea atau Pileg. Mereka hanya akan mengorbankan organisasinya untuk kepentingan bangsa, rakyat dan negara. Hanya itu yang ada dalam otak TNI, karena tidak boleh ada pikiran lain, ungkapnya. (Ema Rohima)***