Reses, Serap Aspirasi Masyarakat Jadi Pokok Pikiran Dewan

KILAS13 views

BANJAR, (KAPOL).- Anggota DPRD Kota Banjar dari fraksi Pembangunan Keadilan, sekaligus Ketua DPC PPP Kota Banjar dari Dapil III Langensari, H Mujamil, melaksanakan reses di Gedung Dakwah Langensari, Kota Banjar, Jumat (8/12/2017).

Bekerja diluar masa sidang DPRD Kota Banjar ini, dia “dihujani” aspirasi, berbentuk usulan dan aneka saran dari masyarakat untuk perbaikan di wilayah Kecamatan Langensari di masa mendatang.

Diantaranya, Tatang, warga Muktisari, mengharapkan pembangunan RSU Langensari itu melibatkan tenaga kerja warga sekitar. Selain itu, dia mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah yang di depan rumahnya, sebelah utara Kelurahan Muktisari.

Sementara, Kiai Ahmad Nashoha, warga Desa langensari , selain mengusulkan pembangunan rabat beton yang ke Pesantren Ablok, juga mengharapkan adanya bantuan pembangunan untuk mushola.

“Bantuan dari desa tak kunjung adanya. Termasuk pengaspalan sekitar pesantren Ablok selama ini,” ujarnya.

Dul Majid, warga Kedungwaringin, mempermasalahkan pembangunan taman kota yang ada di perbatasan Waringinsari dan Tambakreja Lakbok, itu tidak memperhatikan nasib para petani.

Menurut Dul, akibat pembangunan taman kota tersebut, sawah yang ada disebelah timur menjadi jalan banjir. Karena, saluran pembuangan jadi tertutup, air tidak bisa mengalirmya.

“Kalau tidak percaya, hayu kita lihat sekarang juga,” tantang Dul kepada Mujamil.

Menyikapi aspirasi yang berkembang, H.Mujamil, memberikan respon positif dan menyatakan aspirasi tersebut akan dijadikan pokok pikiran dewan untuk disampaikan ke Pemkot Banjar.

“Teknis penyampaiannya itu melalui Bappeda oleh Ketua DPRD Banjar. Diharapkan aspirasi masyarakat yang mencuat saat reses tersebut bisa segera direalisasikannya,” ucap H. Mujami, Minggu (10/12/2017).

Terkait target IPM yang ada pada RPJMD, dikatakan dia, itu tidak akan tercapai pada periode 5 tahunan. Seperti, rata-rata lama sekolah, dari target dalam RPJMD 9.06. Sementara ini, tahun 2015 tercapai 8.06 dan tahun 2016, tercapai 8,25.

Kemudian, angka harapan hidup, dari target dalam RPJMD 71,9. Sementara ini pada tahun 2015 tercapai 70,26 dan tahun 2017 tercapai 70,34. ” Angka kemiskinan target dalam RPJMD adalah 5 persen. Sementara angka kemiskinan tahun 2015 masih 6,35 persen dan tahun 2016 masih 6,06 persen,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan program lanjutan dari rencana pembangunan RSU Langensari. Setelah 2 tahun dianggarkan, tahun ini dianggarkan dari APBD Rp 15 miliar dan pengajuan ke Propinsi Rp 50 miliar.

“Alhamdulillah, usulan saya disetujui. Untuk pembebasan lahan Kantor Kelurahan dan SD sekitar RSU Langensari, dianggarakan pada perubahan 2017 sebesar 3 M dan pada murni 2018 juga sudah dianggarkannya,” ujarnya. (D.Iwan)***