TASIKMALAYA, (KAPOL).- Tidak kurang dari 3.500 anak dan guru taman kanak-kanak se-Kota Tasikmalaya berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Kreativitas Anak dan Guru TK se-Kota Tasikmalaya di Mayasari Plaza, Senin (18/2/2019) – Kamis (21/2/2019) untuk kegiatan anak-anak. Dan Sabtu (23/2/2019) untuk kegiatan guru.
Dalam kesempatan itu, para peserta secara bergantian mengikuti lomba-lomba yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya.
Adapun lombanya yang diikuti anak antara lain lomba kolase, musabaqah hifzhil Quran (MHQ), penalaran teks Pancasila, dan futsal. Sedangkan finger painting dan senam memakai alat dihelat untuk guru.
Ketua pelaksana kegiatan, Iis Kurnia, S.Pd.AUD mengatakan bahwa kegiatan tersebut mengambil tema “Membangun Pribadi Kompetitif, Kreatif, Sportif, dan Inovatif Sejak Usia Dini”.
“Senada dengan itu, maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu memupuk rasa persatuan, kesatuan dan kebersamaan di antara peserta didik TK, mendidik dan memupuk generasi penerus agar menjadi bunga bangsa yang kreatif, inovatif, mandiri, dan berkarakter, serta menanamkan rasa seni dan keindahan sedini mungkin kepada anak-anak TK se-Kota Tasikmalaya,” katanya.
Sementara Ketua IGTKI Kota Tasikmalaya, Dede Sapariyah, M.Pd, menerangkan bahwa pekan kreativitas anak tersebut dimulai dari tingkat kecamatan, bahkan di tiap sekolah pun dilaksanakan. Setelah semua kecamatan melaksanakan, maka semuanya berpartisipasi dalam pekan kreativitas tingkat kota.
“Alhamdulillah acaranya meriah dan sukses. Dari kreativitas anak tahun sekarang ada yang berbeda dengan tahun kemarin. Kalau tahun kemarin ada lomba mewarnai, sekarang kolase anak. Ada MHQ. Kalau tahun lalu ada lomba nyanyi, tahun sekarang pengucapan teks Pancasila. Biar inovasi supaya tidak jenuh,” katanya.
Dikatakannya, pekan kreativitas tersebut menjadi wadah mengekpresikan bakat dan minat anak TK yang diikuti anak TK se-Kota Tasikmalaya. Untuk selanjutnya, acara serupa akan digelar dengan konsep berbeda.
“Acara seperti ini sih tidak ada di tingkat provinsi untuk anak-anak. Tapi kalau untuk guru, ada Porseni Guru yang dilaksanakan 4 tahun sekali. Terakhir dilaksanakan 2018 lalu,” katanya.
“Dari kegiatan ini kita jalin rasa kekeluargaan antar-anak TK, guru juga. Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan sportivitas, kreativitas, jiwa kebangsaan, dari sejak dini. Nanti kegiatan pekan kreativitas ini akan ada lagi karena program rutin IGTKI, namun jenis lomba akan disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya. (Aji MF)***