RS TMC Kini Miliki Unit Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah

KOTA TASIK128 views

CIHIDEUNG, (KAPOL).- Penyakit jantung koroner menduduki salah satu peringkat tertinggi yang mengakibatkan kematian di dunia termasuk di Kota Tasikmalaya. Tingginya angka kematian tersebut memicu rumah sakit untuk menyediakan pasilitas perawatan bagi warga Kota Tasikmalaya.

“Akan sangat membantu tingkat kesehatan jantung bagi warga penderita Kota Tasikmalaya. Sebab kematian akibat menderita jantung sangat tinggi. Teknologi untuk menunjang kesehatan sangat diperlukan dan membantu untuk menekan angka kematian akibat jantung koroner,” kata Walikota Tasikmalaya H Budi Budiman usai meresmikan unit Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah Di Rumah Sakit TMC, Senin (29/4/2019).

Dengan adanya pasilitas Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah, TMC bisa jadi rujukan  tidak hanya di Kota Tasikmalaya tapi juga bagi penderita jantung di Priangan Timur tidak tertutup kemungkinan di Jabar.

“Profesionalisme seorang dokter didukung paramedis selain sarana dan prasarana teknologi yang canggih. Harapan kami hadirnya Cethlab di Kota Tasikmalaya bisa meningkatkan kesehatan warga Kota Tasikmalaya,” katanya.

Dikatakannya, Semakin warga sehat bisa meningkatkan Indek Pembangunan Manusia Kota Tasikmalaya. Itu jelas akan berimbas pada pendidikan berkualitas, ekonomi yang baik. Sehingga

Indek kesehatan Kota Tasikmalaya akan terus meningkat, ditambah dengan sarana dan prasarana yang representatif. “Seperti di Singapura, selain tempat wisata juga jika akan berobat akan dtang ke negara tersebut. Saya pesankan jaga pelayanan selain sarana yang sudah canggih itu,” katanya.

Direktur Tasik Medika Citratama, Dr Lanny Maryatie, M Kes mengatakan, adanya unit Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah, Kedepannya masyarakat Kota Tasikmalaya yang mempunyai masalah dengan jantung koroner bisa di tangani oleh TMC.

Ia menyebutkan, dengan adanya alat untuk melakukan tindakan bagi penderita jantung koroner diharapkan pasien bisa tertangani hanya dalam satu kali tindakan. Tindakannya  sendiri sangat cepat hanya 5 sampai 10 menit dan pemasangan ring hanya sekitar 20 menit selesai. Sehingga dalam satu hari bisa lebih dari 5 kali tindakan. “Sebetulnya tidak terbatas, wilayah Tasikmalaya dan Priangan Timur menjadi sasaran,” katanya.

Namun tindakan jantung koroner di TMC ini belum bisa dilakukan terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan. Sebab, untul tindakan pemasangan ring terhadap penderita pihaknya belum ada kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan.

Sementara tenaga medis untuk kopetensi seorang spsialis jantung itu, kata Lanny, memerlukan pengalaman kerja 1 tahun pendidikan lanjutan spesialis jantung 1 tahun. “Untuk tenaga medis ada 3 orang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Juga ada suport dari RSHS Bandung jumlah 1 orang dan kedapan juga dari Banjar,” katanya.

Dikatakannya, penderita jantung koroner menempati peringkat ke 4 dari total jumlah kunjungan ke TMC. Ada sebanyak 78 ribu kasus yang masuk. Jadi memang kebutuhan cukup tinggi,” katanya. (Erwin RW)***