MANGKUBUMI, (KAPOL).-Rumah Mak Onoh warga Kp. Babakan Kadu, RT 01/05 Kelurahan Sambong Pari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya mengalami runtuh susulan bahkan nyaris rata dengan tanah, Rabu (20/12/2017) siang. Lima hari pasca Gempa Tasik, Sabtu (16/12/2017) lalu rumahnya runtuh sebagian di bagian belakang.
“Tadi sekitar jam 14.30 Wib saya sedang melakukan acara siraman pengantin. Letaknya berdampingan dengan rumah Mak Onoh, tiba-tiba seperti ada suara mercon tuturkukan,” ujar salah seorang saksi mata, Ima Tresnawati, Rabu (20/12/2017).
Suara tersebut ternyata berasal dari bangunan milik Mak Onoh yang ambruk. Beruntung saat kejadian tersebut prosesi siraman pengantin sudah selesai. Namun beberapa properti seperti pelaminan dan kursi penganten serta dekorasi rusak total tertimpa bangunan.
“Tertimpa potongan genting dan bagian tembok bangunan serta dekorasi backrgound bunga. Untungnya saat itu sudah tidak ada orang di sekitar pelaminan. Tidak tahu kalau besok pas acara kejadiannya, rasa khawatir pasti ada,” ujar pengelola Ima Salon ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Soni Sudrajat mengatakan, pihaknya melalui satgas sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Bahkan jika rumah dalam kondisi rawan pasca bencana untuk tidak memaksakan tinggal dan diarahkan ke tempat kerabat ataupun tetangga.
“Saat melihat dan mendata kerusakan juga sudah disampaikan kepada warga. Lihat kondisi rumah dan Jangan sampai ada korban pasca bencana. Ini yang selalu kita tekankan,” ujarnya.
Terkait dengan rumah Mak Onoh, pihaknya juga sudah merevisi laporan dari klasifikasi rusak sedang menjadi rusak berat. Apalagi sebagian rumah nyaris rata dengan tanah.
“Sudah kita data dan bantuan darurat berangsur sudah didistribusikan kepada yang menjadi korban bencana,” katanya.
Ia mengatakan, bangunan yang rusak berat kebanyakan dinding runtuh karena standar pembangunan seperti tidak tiang besi. Sehingga kondisinya sangat rentan terutama saat gempa dengan skala besar.
“Banyak faktor, mulai dari kualitas bangunan ataupun besarnya getaran gempa. Ini perlu juga menjadi perhatian,” ujar Soni. (Inu Bukhari)***