SUMEDANG, (KAPOL) .- Masyarakat mesti membangun daya kritis selama proses pemilihan kepala daerah (pilkada). Pendidikan politik masyarakat terutama kalangan muda harus dipertajam.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) Jawa Barat, Diah Pitaloka seusai acara Konfercab Repdem DPC Sumedang.
Repdem merupakan sayap PDIP. Hadir dalam acara, Ketua DPC PDIP Sumedang, Irwansyah Putra dan sekitar 100 orang anggota Repdem Sumedang.
Menurutnya, masyarakat melihat pilkada cenderung jadi ajang kompetisi dan kompetisi Padahal satu hal penting, pada proses pilkada bisa dijadikan sebagai proses untuk masyarakat memahami politik.
“Perlu diperhatikan bagaimana orang bisa memahami politik. Itulah perlunya pendidikan politik. Dalam hal ini Repdem mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pendidikan politik tersebut ke masyarakat,” tuturnya kepada Kabar Priangan Online (KAPOL).
Selain itu, Repdem diharapkan bisa membangun daya kritis masyarakat dalam memilih calon kepala daerah. Agar dalam sebuah ajang pilkada masyarakat bisa memilih pemimpin yang benar-benar bisa bertanggungjawab dan amanah.
“Catatan penting bagi Repdem bisa membangun publik awarness dari dini atau membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang proses politik itu sendiri. Sehingga ketika pilkada nanti bisa memilih dengan, tidak dimobiliasi.
Dengan demikian jika sudah mampu membangun pendidikan politk rakyat akan tercipta pembangunan demokrasi yang sesungguhnya.
Ketua Repdem Sumedang, Muhamad Yusup mengaku, Repdem Sumedang dibangun dengan kader yang baik, sehingga nantinya bisa berkontribusi terhadap masyarakat Sumedang dalam pendewasaan politik.
Dikatakan, jumlah anggota Repdem di indonesia sekitar 7000 anggota, sebagian sudah dibangun struktur dan sebagian baru PAC. (Azis Abdullah)