Sekolah Arahkan Ekosistem Pendidikan Keluarga

EDUKASI14 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-

Keberhasilan pendidikan selama ini, selalu dititikberatkan pada pihak sekolah semata. Padahal, capaian gemilang dari seorang anak didik sesungguhnya ditopang pula keterlibatan unsur keluarga dan masyarakat.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang PAUDNI Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Dadang Surachman. Menurut pihaknya, tanpa ada kemitraan yang terjalin antara empat unsur utama, yakni keluarga, masyarakat, sekolah, juga pemerintah akan sulit mengakselerasi mutu dunia pendidikan.

“Selama ini masih terpecah-pecah, belum menjadi rangkaian yang utuh. Contoh kecil saja ketika ada anak-anak sekolah yang nongkrong, masyarakat kita cenderung membiarkan. Padahal masyarakat sekitar di sini memiliki peran dan tanggungjawab untuk mengingatkan, ketika tidak berhasil baru sekolah dan kemudian Dinas turun serta,” ungkapnya dijumpai di sela kegiatan Workshop Kemitraan Ekosistem Pendidikan Keluarga, di SD Negeri Mangkubumi, Kamis (29/9/2016) kemarin.

Di sisi lain juga, minimnya kesadaran orangtua untuk terlibat dalam satuan pendidikan saat ini menjadi tantangan terciptanya ekosistem pendidikan yang strategis. “Orangtua biasanya hanya datang ke sekolah untuk dua momentum penting saja, mendaftarkan anaknya dan membawa kelulusan. Sehingga, ketika ada kesalahan pada anak, pihak sekolah atau guru yang disalahkan,” tambah dia yang kali itu menjadi pembicara di hadapan 70 perwakilan orangtua dari masing-masing kelas tersebut.

Saking pentingnya, menyusun harmonisasi unsur-unsur tersebut, lanjut Dadang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  pun sejak Juli 2015 hingga mendirikan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dibawah Dirjen PAUD dan Dikmas.

Dimana lewat program Pendidikan Keluarga, dibangun kesadaran bersama untuk sama-sama menghantarkan peserta didik menjadi generasi terpilih di masa depan. Orangtua dirangkul menjadi keluarga pembelajar demi menyeimbangi dinamika perkembangan pendidikan. 

Di Kota Tasikmalaya, menurutnya ada enam sekolah pilot project yang terpilih untuk implementasi program Pendidikan Keluarga. Diantaranya, SMK Negeri 3, SMA Negeri 3, SMP Negeri 2, SD Negeri Mangkubumi, TK Cangkurileng, dan PKBM Gema. “Intinya, melalui program baru ini diharapkan mampu lebih mendekatkan lagi hubungan antara orangtua dan pihak sekolah, dan gilirannya orangtua pun bisa terlibat aktif dalam proses pendidikan,” katanya.

Kepala SDN Mangkubumi Ai Wartini mengungkapkan dengan Pendidikan Keluarga ini pun menjadi komitmen bersama antara pihak sekolah, masyarakat, dan keluarga untuk mengoptimalkan perannya. “Ini penting, mengingat waktu yang mereka habiskan di sekolah itu hanya beberapa jam saja. Kebanyakan di keluarga dan masyarakat, makanya perlu ada kemitraan yang bersinergi,” ujarnya.

Sejauh ini, di SDN Mangkubumi sendiri, selain terbentuk komite juga ada Paguyuban Orangtua Siswa yang aktif dan rutin melakukan pertemuan dan koordinasi. “Semua ide, masukan, bahkan keluhan orangtua kita tampung dan coba pecahkan bersama. Misalnya, untuk penataan sekolah lebih cantik, pengelolaan sekolah, semua itu kita sangat terbuka,” tambahnya.

Salah satu orangtua siswa kelas 6, Yayat mengaku dengan kegiatan tersebut juga sangat membantu pihaknya untuk memantau perkembangan anak di sekolahnya. “Kita pun dapat berdialog dengan orangtua murid lainnya, dan lebih penting mendapatkan pengetahuan-pengetahuan bagaiaman menjadi orangtua hebat,” kata dia. (Astri Puspitasari)***