BANDUNG, (KAPOL),- Monumen Perjuangan (Monju) Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur Bandung (depan Unpad), kokoh berdiri, Rabu, (27/12/2017) menjadi saksi sangat bersejarah bagi Perhimpunan Perjuangan Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis).
Sekitar 600 lebih tokoh dan komunitas Sunda dari Jawa Barat, DKI, Banten, Bogor, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan banyak daerah lainnya, hadir mendeklarasikan kembali ruh Wangsit Siliwangi dan panji Pajajaran Anyar.
Setelah 62 tahun cukup lama vakum, Gerpis kini siap bangkit mengaum membawa ruh dan semangat baru memerjuangkan harga diri urang Sunda, menatap ke depan dengan optimis, siap menjadi garda terdepan dalam menjaga pilar-pilar dan ukhuwah NKRI.
Gerpis yang berlambang Harimau Lodaya didirikan oleh Rd. Ema Bratakusumah dari Baregbeg Ciamis dan wartawan senior Sutisna Senjaya (1955) asal Kota Tasikmalaya, kini hadir dengan membawa spirit baru merekontruksi ulang kejayaan urang Sunda, yang kini semakin redup ditelan kompetisi global yang terus- menerus menggerus eksistensi urang Sunda.
Tokoh Sunda yang sudah gaek, saksi hidup dan murid langsung Ema Bratakusumah yang lebih akrab disapa Gan Ema dan Sutisna Senjaya wartawan senior, pemimpin redaksi dan pendiri Surat Kabar berbahasa Sunda Sipatahoenan, Tjetje Hidayat Padmadinata menjelaskan Gerpis satu-satu partai urang Sunda yang ikut tandang makalangan dalam pemilu yang paling demokratis 1955.
Kendati hanya satu orang yang menjadi wakil rakyat dari Gerpis, Gan Ema, kata Tjetje, hanya dengan usia tiga bulan Gerpis menjadi satu-satu partai Sunda yang eksis menjaga martabat dan harga diri urang Sunda saat itu.
“Ema Bratakusumah dan Sutisna Senjaya sangat konsisten dengan ruh Sunda tidak mau bergabung dengan partai yang sudah besar seperti PNI dan Masyumi kala itu. Keduanya lebih memilih mandiri mendirikan Gerpis dan menjaga harga diri, yang berbasis nilai-nilai kesundaan,” jelas Tjetje.
Dalam sambutannya Tjetje, memberi spirit agar nonoman Sunda kiwari, yang telah sepakat bergabung dan bersatu di Gerpis, bisa bangkit kembali membawa kejayaan urang Sunda dan siap bertarung menghadapi kerasnya kompetisi global tahun 2020, bisa sejajar dengan seler deungeun.
Tokoh Sunda vokal Jumhur Hidayat menyambut baik dan sangat mendukung lahir kembali Gerpis, siap kembali mengangkat kejayaan urang Sunda, bisa tampil dalam kancah perjuangan melahirkan pemimpin nasional yang ditunggu warga Jawa Barat dan Bangsa Indonesia.
“Hadir kembali Gerpis dengan spirit dan paradigma anyar, harus siap bertarung bisa menjadi pejuang, ulah elehan wae, ke depan siap berjuang tandang malakalangan menjadi pemimpin Nusantara dan menang,” tegas Jumhur disambut tepuk tangan undangan deklarasi Gerpis.
Salah satu inisiator dan deklarator Andri Perkasa Kantraprawira menegaskan Gerpis hadir kembali membawa spirit baru, mendorong urang Sunda seperti Harimau mengaum dan mengeluarkan taringnya, siap bertarung dalam konstalansi global jagat perpolitikan dan segudang program kebangsaan, khususnya untuk menjaga marwah dan martabat urang Sunda di Nusantara.
Dengan tagline Membela Indonesia, Melindungi Nusantara tandas Andri pria berkacamata teureuh Garut, Gerpis dengan semangat wangsit Siliwang dan panji Pajajaran Anyar bisa menyatukan urang Sunda di Nusantara, menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45, bisa melahirkan pemimpin nasional urang Sunda.
Gerpis menghadapi Pilkada serentak 2018 dan pileg DPRD/DPD/DPR pungkas Andris siap berkontribusi untuk melahirkan calon pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas dari urang Sunda. Gerpis mengajukan semacam pemikiran yang merupakan bauran dari kerifan lokal Sunda, kata-katanya singkat namun maknanya sangat mendalam.
“Warga Jawa Barat dan Bangsa Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat. motekar (visioner/kreatif)), rancage (cakap/profesional), hideng (mandiri dalam bersikap) dan basajan (genuie/otentik/sederhana),” harap Andri. (Agung Ilham Setiadi)***