Sharing Power: Silakan Dede Maju Dari PPP

POLITIKA7 views

image

BUNGURSARI, (KAPOL).-
Saat talkshow Menuju Bale Kota dengan Priangan TV, Jum’at (17/6/2016), disinggung juga soal perjanjian Budi dan Dede yang sudah menjadi isu publik. Menurut Budi, silakan Dede maju dari PPP karena memang sudah di PPP.

“Hanya posisinya saja yang beda. Kalau saya di PPP Romi, sementara Dede di Djan Faridz. Jadi sudah tepat Dede di PPP. Hanya PPP mana yang sah di KPU, nanti bisa dilihat,” ujarnya.

Budi pun menuturkan, sejak awal ia di PPP kubu Romahurmuziy dan Dede di PPP Djan Faridz. Sekarang dinamika politiknya seperti ini (Yang legal menurut Pemerintah, PPP Romy). Maka, dalam perjanjian sudah benar bahwa Dede akan dari PPP.

“Yang beda cuma kubu PPP-nya, hehe,” ucapnya.

Untuk itu, Budi tidak akan memasalahkan dualisme PPP ini dimana Dede juga membawa nama PPP karena diakui juga sejak Pilkada 2007, Pilkada 2012 dan Pilkada 2017 mungkin, terus terjadi dualisme kader antara PPP lama dan PPP baru.

“Silakan saja ada perbedaan. Toh partai mana pun pasti ada sempalan kalau dalam even Pilkada seperti ini. Yang jelas saya sudah membuktikan dengan kerja bahwa raihan suara PPP terus meningkat,” kata Budi.

Terkait adanya sharing power, termasuk bagi keuntungan yang ramai diwacanakan publik, ditegaskan Budi tidak benar. Ia “haqqul yakin” tidak ada perjanjian model seperti itu meski, katanya, dalam poin perjanjian dicantumkan. (Jani Noor)