SINGAPARNA, (KAPOL).- Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah titik pangkalan gas elpiji di wilayah Singaparna, Senin (12/11/2017). Sidak kali ini, kata Uu, guna memastikan apakah benar di lapangan kekurangan gas elpiji atau tidak. Khususnya untuk gas elpiji berukuran 3kg.
“Hasil temuan di lapangan kalau pasokan dari agen ke pangkalan ini normal. Hanya cepat habis karena diburu oleh masyarakat,” kata Uu, didampingi Kadisperindag Kabupaten Tasikmalaya, Heri Sogiri.
Selain itu, kata Uu, dirinya juga menemukan kejanggalan terkait harga gas elpiji 3kg. Harga yang tertera di plang tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan oleh masyarakat atau pembeli.
“Di plang tertera harganya enam belas ribu. Tapi ternyata ada yang menjual lebih. Harganya sampai dua puluh ribu. Ini pengakuan dari penjualnya langsung ya,” kata Uu.
Uu menambahkan dirinya khawatir terjadi kelangkaan gas elpiji di Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih ada oknum yang memanfaatkan situasi mengambil keuntungan lebih dengan cara menjual di atas harga yang sudah ditentukan.
“Saya melihat juga ada beberapa segel yang rusak. Saya khawatir ada permainan,” kata Uu.
Uu pun menyampaikan harapannya ke Hiswana Migas ada koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terkait kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Hiswana Migas.
“Seperti operasi pasar misalnya. Kemarin mengadakan operasi pasar. Tapi tidak koordinasi dengan Pemerintah Daerah,” kata Uu.
“Harapan kami dari Hiswana Migas kalau ada operasi pasar kami dikasih tau. Karena kami yang lebih tau daerah mana yang membutuhkan. Nanti akan kami arahkan,” lanjut Uu.
Uu menambahkan pihaknya akan mengagendakan bertemu dengan Hiswana Migas untuk berkoordinasi terkait temuan Uu saat sidak di lapangan. Terutama soal harga jual yang tidak sesuai dengan yang tertera di plang pangkalan. (Imam Mudofar)***