CIBEUREUM, (KAPOL).-
Gara-gara salah paham, sekelompok orang mendatangi pesantren. Menyusul seorang santri yang menyewa sepeda motor ke jasa rental. Semula menyewa satu hari, namun sudah lima hari belum dikembalikan.
Namun sikap massa yang mendatangi pondok pesantren Miftahul Huda 3 di Jalan Margabakti Kelurahan Kertasari Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya itu disayangkan. Selain dinilai arogan juga sempat terjadi pemukulan terhadap santri Mitahul Huda 3.
Buntut dari perisriwa itu puluhan santri dari Hamida 3 dan sejumlah forum pesantren itu mendatangi Mako Polsek Cibeureum, Rabu (4/5/2016).
Menurut tokoh pesantren, Kiai Dedi Khoerudin kejadian tersebut berawal dari salah satu santri Miftahul Huda 3 yang meminjam motor kepada rental motor. Perjanjian pinjam tersebut tidak lama hanya 1 hari, akan tetapi dikarenakan santri tersebut tidak memiliki uang, motor tersebut belum dikembalikan kepada pemilik rental hampir 5 hari.
Kemudian sekelompok orang mendatangi pondok pesantren dengan membawa massa. Mereka berteriak dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di ucapkan di lingkungan pesantren.
Selain itu massa juga membuat bising dengan suara dari knalpot motor yang ditungganginya.
“Sikap arogan terhadap pesatren dianggap penghinaan. Padahal di Ponpes ada pengurus ada dewan kiai. Kan bisa dibicarakan baik-baik. Terus santri itu sendiri ada orang tuanya bisa saja kita panggil orang tuanya untuk menyelesaikannya,” kata Dedi saat dimintai keterangan di Polsek Cibeureum.
Sementara lanjut Dedi, motor milik rental tersebut ada di pondok. Bahkan sebelumnya pihak keluarga dan ponpes sudah memberikan uang pengganti selama motor ditangan santri sebesar 1,5 juta kepada pihak rental. Akan tetapi sebagian massa malah memukul santri dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas saat motor dikembalikan oleh santri yang meminjamnya.
Pihaknya juga menyadari kesalahan yang dilakukan santrinya dan ini sebagai pembelajaran bagi santri lainnya. Namun pihaknya juga menyayangkan dan tidak menerima sikap kurang terpuji sekelompok masa yang mendatangi ponpes dengan teriak-teriak sekaligus ada nada ancaman. Bahkan sampai memukul santri. Para santri itu mendesak agar kepolisian bisa menjamin keamanan para santri.
Pihaknya datang ke Polsek Cibeureum meminta kepolisian untuk bisa menyelesaikan masalah ini jangan sampai berlarut-larut. Karena dikhawatirkan permasalahan ini bisa melebar kemana-mana. Apalagi ada ancaman terhadap santri.
Sementara di dalam kantor Polsek Cibeureum puluhan santri sempat panas saat pelaku pemukulan di hadirkan. Para santri nampak emosi. Namun situasi masih bisa terkendali.
Sementara Kapolsek Cibeureum Iptu Suharto menyebutkan, puluhan santri meminta kepolisian untuk memediasi atas peristiwa tersebut. Sementara dalam mediasi itu kedua belah pihak bersepakat untuk islah dengan menandatangani perjanjian kenyamanan Ponpes dan keamanan para santri. (Erwin RW)