BUNGURSARI, (KAPOL).- Guna merekatkan jalinan kebersamaan dalam menjaga kondusifitas Kota Tasikmalaya, Polres Tasikmalaya Kota dan dengan Forkopimda, TokoH Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda se wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota gelar halal bihalal dan silaturhami Kamtibmas, di Gedung H. Subandi Jl. Letnan Harun Indihiang Kota Tasikmalaya, Jumat (14/6/2019).
Agenda dalam rangka Halal bihalal pasca idulfitri 2019 juga sekaligus melangsungkan deklarasi damai dan menolak kerusuhan serta menjaga kondusifitas wilayah hukum Polres Tasikmalaya selama proses Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf menyebutkan, silatruhami atau pertemuan ini sengaja dilaksanakan dalam merekatkan lintas koordinasi dalam meningkatkan kinerja.
Diungkapkannya, dalam menyikapi pengamanan sidang perselisihan Pemilu, pihaknya berharap masyarakat Kota Tasikmalaya tidak terpancing dan terprovokasi dengan isu yang beredar terkait perselisihan Pemilu dan sidang di MK.
“Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas juga agar tidak terpancing dan ikut dalam perselisihan. Kita mesti bersabar dan menunggu hasil keputusan dari MK juga serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada keputusan MK,” katanya.
Sementara salah satu tokoh pemuda Agung Zulviana mengungkapkan, pihaknya berharap perselisihan sidang MK tidak terlalu diutamakan.
Libur Lebaran pada tahun ini cukup panjang, baik untuk di isi dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
Kehangatan dan kerinduan terobati. Saatnya untuk saling memaafkan dan mendekatkan.
Tokoh yang menjabat Direktur Eksekutif Public Center ini juga menyatakan, Kesalahan dan kealfaan timbul karena manusia tak luput darinya, dengan saling memaafkan maka nilai kemanusiaan melekat kembali.
“Sejenak rehat dari rutinitas aktifitas keseharian untuk menyediakan waktu berkumpul bersama orang-orang yang dicintai, dalam ikatan kekeluargaan dan atau persahabatan. Semua dengan niat yang sama, yakni kembali ke fitri,” katanya.
Dikatakan Agung, usai selama 30 hari berpuasa, mengingatkan kita akan kerawanan sosial yang mungkin di sebagian sudut tempat mereka merasakannya selama ini.
Yaitu, kerawanan sosial seperti prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya yang disinyalir diakibatkan oleh faktor yang dimunculkan dari lemahnya ekonomi secara horizontal, dan faktor vertikal adalah belum tegaknya keimananan.
Untuk itu, Edukasi ramadan tentang kejujuran dan ketaqwaan harus seringkali di syiarkan.
Idul fitri penuh keberkahan, banyak hikmah didalamnya yang belum bisa diungkapkan agar senantiasa bertafakur.
“Insya Alloh dengan hikmah ramadan menghadirkan solusi terbaik bagi kerawanan sosial seperti kemiskinan dan penyakit sosial masyarakat (prostitusi , kenakalan remaja dan kriminalitas).
Semoga para pemangku kebijakan selalu diberi hidayah oleh Alloh Swt untuk senantiasa insyaf bahwa segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabannya, untuk kemudian selalau berfikir untuk mencari solusi dari hikmah setiap peristiwa waktu,” ujarnya.
Sedangkan perselisihan di tingkat elite politik di MK, kata Agung, diharapkan masyarakat tidak ikut-ikutan untuk berselisih.
Halal bihalal juga di hadiri sebanyak lebih kurang 200 tamu undangan termasuk Wali Kota Tasikmalaya, Dandim 0612 Tasikmalaya, Danlanud Wiriadinata, Perwakilan Instansi terkait, para Pimpinan Pontren, Tokoh Agama, tokoh masyarakat, dan tokoh Pemuda Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Setelah silaturahmi dilanjutkan dengan deklarasi menolak kerusuhan pada sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2019 dan mendukung TNI-Polri Untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.
Deklarasi dipimpin langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya. (Erwin RW)***