
TASIKMALAYA, (KAPOL).-Sekalipun ujian nasional kini sudah tidak dipakai lagi sebagai penentu kelulusan bagi peserta didik. Namun, angka dari hasil ujian tersebut tetap dapat menjadi referensi, khususnya bagi peserta didik yang duduk di bangku SMA sederajat untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Salah satu gebrakan lainnya Kemendikbud di bawah Anies Baswedan lalu, yakni hadirnya Ujian Nasional Perbaikan (UNP), dimana di tahun 2016 ini menjadi perdana digelar. Di Kota Tasikmalaya sendiri, SMA Negeri 2 menjadi lokasi yang ditunjuk Kemendikbud untuk memfasilitasi para peserta UNP tersebut.
Wakasek Kurikulum SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya Drs. Teddy menjelaskan UNP ini ditempuh bagi peserta yang masih belum mengikuti ujian secara lengkap. Misalnya ketika UN susulan, peserta masih sakit juga. “Selain juga, yang menjadi berbeda, UNP ini lebih kepada upaya memfasiltiasi kepada seluruh peserta yang masih belum memenuhi angka standar. Karena dari sana, tentu ada kesempatan lain yang bisa mereka dapatkan,” kata dia dijumpai di Lab Komputer SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya, yang sedang menggelar Simulasi UNP tersebut, Selasa (23/8/2016).
Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya dari Kemendikbud, setidaknya akan ada 70 peserta yang mengikuti UNP di sekolah tersebut. “Banyaknya mata pelajaran yang diikuti berbeda. Ada anak yang hanya satu saja, ada juga yang dua hingga tiga. Sehingga, totalnya yang digelar di kami ada sebanyak 106 ujian.” tambahnya.
Teddy juga mengatakan, apabila dari jumlah 70 peserta pun tidak seluruhnya berasal dari Kota Tasikmalaya. Namun, ada yang berasal dari Bandung, Majalengka, Cilacap, Kuningan dan daerah lainnya. “Karena mereka kebetulan kuliah di Tasik, jadi ujiannya di sini. Ada juga yang asalnya sekolah di Tasik, tapi ujiannya di Bandung atau Yogyakarta karena sudah pindah domisi untuk kuliah di sana. Intinya, saat pendaftaran peserta memilih tempat ujian sesuai posisi yang bersangkutan,” jelasnya.
UNP yang rencana serentak akan digelar 29 Agustus hingga 1 September 2016 besok pun, bersifat tidak wajib, hanya diperuntukkan bagi siswa yang ingin memperbaiki nilainya saja. UNP ini juga dilakukan menggunakan sistem komputer.
“Sehingga, dengan gladiresik kali ini peserta kami bimbing dalam pelaksanaannya agar tidak bingung, karena rata-rata kemarin ujiannya menggunakan paper based. Kalau UNBK ada sinkronisasinya dulu,” imbuh Teddy.
Salah satu peserta asal SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Rezki Reno mengaku mengikuti UNP karena ada syarat ikatan dinas yang akan diikutinya. “Makanya begitu dapat info dari sekolah, ya langsung daftar, mudah-mudahan hasilnya lebih baik,” kata dia. (Astri Puspitasari)***