Siswa SDN Gunung Payung Belajar di Ruang Kelas yang Rusak Parah

EDUKASI50 views

image

TANJUNGJAYA, (KAPOL).-

“Mohon Perhatian. Hati-hati masuk ruangaan kelas ini. Jika hujan segera keluar dari ruangan”

Begitulah pesan dari pihak sekolah yang ditulis dan dipasang di pintu masuk kelas. Hal ini mengingat kondisi bangunan kelas II SD Negeri Gunung Payung, Desa Sukanagara, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya cukup memprihatinkan. Kondisinya rusak parah.

Buruknya bangunan sekolah membuat pihak sekolah khawatir. Bahkan, ketenangan para tenaga pengajar maupun siswa terusik. Mereka jadi tak tenang melaksanakan proses belajar mengajar.

Salah seorang guru, Yatna Supriatna mengatakan ruang kelas SD tersebut bertahun-tahun dibiarkan rusak, dan tak kunjung diperbaiki. Padahal, pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan perbaikan kepada Pemkab Tasikmalaya.

“Bangunan ini sudah rusak sejak tahun 2000 lalu. Atap kelasnya sempat ambrol akibat cuaca buruk. Beruntung, ambrolnya atap sekolah terjadi pada malam hari. Sehingga tak melukai puluhan siswa yang belajar di kelas,” kata Yatna, Selasa (26/04/2016) kemarin.

Yatna menambahkan, ada tiga ruang kelas di sekolah yang kondisinya rusak dan tidak layak digunakan. Namun demikian, para siswa terpaksa harus melaksanakan proses belajar mengajar di ruangan rusak tersebut, karena tidak ada lagi ruang kelas.  

“Kami hanya bisa memberikan pesan dan peringatan kepada siswa agar berhati-hati. Bahkan peringatan juga ditulis dan ditempel di pintu masuk ruang kelas,” kata Yatna.

Peringatan itu ditulis dan di tempel pada ruangan kelas yang kerusakannya paling parah. Ruangan tersebut saat ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar 27 siswa kelas II. 

“Dari tiga ruangan yang rusak, yang paling parah ruangan kelas II. Bahkan, kemarin sempat ambrol. Sempat diperbaiki secara swadaya oleh pihak komite dan sekolah, tetapi tetap masih tidak layak,” tutur Yatna.

Yatna mengungkapkan, pihak sekolah sudah berkali-kali mengajukan perbaikan ruang kelas ke Disdik Kabupaten Tasikmalaya. Namun demikian, tahun ini belum ada indikasi adanya perbaikan ruang kelas oleh Disdik Kabupaten Tasikmalaya. 

“Inginnya sih segera diperbaiki. Kasihan anak-anak, harus belajar dalam kondisi was-was. Alam kan tidak dapat diterka. Kalau tiba-tiba datang hujan angin, dan kita terlambat mengevakuasi bagaimana,” ungkap Yatna. (Imam Mudofar)