Siswa SMAN 1 Kota Tasikmalaya Ciptakan Alat Penjemur Elektrik

EDUKASI50 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-

Alat Penjemur Elektrik Portable Berbasis Termostat berhasil diciptakan siswa kelas 10 MIPA 9 SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Menerapkan prinsip Fisika dalam pembuatannya, versi satu dari alat tersebut kini mulai diperkenalkan kepada masyarakat, dalam kegiatan Teknologi Tepat Guna (TTG), Selasa (12/12/2016).

Ketua Tim Nonon Rofi N menjelaskan, terciptanya alat tersebut diawali dari tugas prakarya yang diarahkan guru Fisika-nya terkait pengunaan di masa depan. “Tercetus idenya pun hanya lima menit, di akhir-akhir batas pengumpulan. Salah seorang teman yang kos, mengeluhkan pakaiannya yang tidak kering karena cuaca yang tidak mendukung. Dari sana, kita langsung riset,” ujarnya dijumpai di lokasi pameran.

Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk Nonon bersama siswa lainnya yang juga dipadu guru pembimbing menyelesaikan alat tersebut. Kendala terbesar, menurutnya, yakni pembuatan rangka yang menuntut ketepatan pada perhitungannya agar berdiri kokoh.

“Kita ambil konsep portable artinya bisa dibongkar pasang, tapi di sisi lain, ini harus kokoh berdiri. Itu tantangan tersendiri,” tambahnya.

Melalui alat sederhana yang terdiri dari induktor, aluminium foil, juga motor penggerak AC, pakaian diperkirakan bisa mengering minimal dalam waktu setengah jam. Saat ini, yang telah dibuat pihaknya masih dalam skala kecil, yakni dengan satu blower yang dapat mengeringkan setidaknya 36 baju di dalamnya.

Cara kerjanya sendiri, baju yang akan dikeringkan tersebut digantungkan pada bundaran jemuran. Selain pemanas dari blower yang bersuhu ruangan sekitar 40 derajat celcius, bundaran jemuran sengaja dibuat memutar dengan tambahan material khusus di atasnya dan roda di bawahnya.

“Alat ini fleksibel, sesuai dengan kebutuhan. Kalau ingin lebih cepat, tiap sudut bisa dikasih pemanas. Begitu juga dengan ukurannya,” tambah Romiz Naufal Fathoni, salah satu siswa yang juga turut menjadi pengembang alat tersebut.

Karya yang dalam pengerjaan finalisasinya dibuat gotong royong satu kelas ini, diharapkan dapat memudahkan ibu rumah tangga, anak kos, bahkan juga usaha binatu. “Kita tidak ingin menjualnya secara masal, tapi kita bagikan penemuan ini dengan tutorialnya, supaya masyarakat bisa produktif juga,” tambah Romiz dan Nonon.

Jemuran elektrik yang memakan biaya 2,5 juta ini tidak hanya berhenti sampai di sana saja, pasalnya mereka akan terus melakukan penambahan dan perbaikan di berbagai sisi. Misalnya, alat yang kini harus memakan daya sebesar 400 watt, di versi kedua yang masih dalam garapan, akan lebih hemat energi dengan pemanfaataan solar sel.

Guru Pembimbing Cecep Riki mengaku bangga dengan temuan dari siswanya tersebut. Apalagi selama ini prestasi SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya pun sering berhasil menjuarai hingga nasional. “Yang tahun ini nyeleneh karena metode fisika, biasanya kita unggul di elektro dan tahun lalu juga kimia.. Tapi ini setidaknya membuktikan potensi mereka,” tutur dia. Ke depan, alat ini akan terus disempurnakan hingga menggunakan sensor yang meminimalisasi energi. (Astri Puspitasari)***