GARUT, (KAPOL).-Prestasi membanggakan diraih siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 14 Garut yang berhasil menjadi juara pada ajang kompetisi Young Scientists Competition (YSC) tingkat Jawa Barat.
Selanjutnya, siswa SMAN 14 Garut tersebut akan diikut sertakan pada ajang kompetisi Peneliti Belia Tingkat Nasional di Jakarta.
Kepala SMAN 14 Garut, Drs. H. Wawan Gunawan, M.Si., menyebutkan saat ini profesi peneliti di Indonesia masih sangat minim.
Hal ini mungkin akibat kurangnya dukungan dari pemerintah maupun swasta yang belum memberikan apresiasi yang layak bagi seorang peneliti.
Hal ini juga yang menyebabkan kurangnya minat generasi muda untuk bergelut di profesi sebagai periset.
“Data dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 2016 menyebutkan bahwa kuantitas periset di negeri ini adalah yang paling sedikit di antara negara-negara anggota G-20,” ujar Wawan.
Menyadari kondisi tersebut, tuturnya, pihaknya membuat terobosan untuk menumbuhkan semangat membuat penilitian peserta didiknya dengan membuat team peneliti siswa-siswi SMAN 14 Garut.
Penelitian yang dilakukan dilakukan di berbagai bidang, salah satunya bidang ilmu komputer yang di bimbing oleh guru Bimbingan TIK Hendriana, S.T.
Selanjutnya hasil karya penelitian peserta didik tersebut diikut sertakan di berbagai ajang kompetisi seperti Young Scientists Competition (YSC) yaitu lomba peneliti (LPB) nasional, Asia-Pacific Conference of Young Scientists (APCYS), serta International Conference of Young Scientists (ICYS).
Diterangkannya, Young Scientists Competition atau yang disingkat YSC merupakan ajang adu kemampuan para peneliti belia berusia 13-19 tahun dalam mempresentasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan.
YSC adalah kegiatan kerjasama antara Pudak Scientific Scientific dan Center for Young Scientists (CYS).
Lomba ini bertujuan untuk menemukan siswa dengan presentasi penelitian yang unggul dari siswa-siswi SMP/MTs, SMA/MA dan SMK di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Bidang ilmu yang dilombaka, tambahnya, meliputi fisika, matematika, ilmu komputer dan ekologi (life science dan enviromental science).
Dewan juri berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Surya University, Universitas Katolik Parahyangan, STKIP Surya, dan Bandung FE Institute.
Wawan mengatakan, pada tahun 2017, pihaknya mengirimkan dua peserta didik yaitu Agung Ferdiansyah dan Lutfi Aulia Aliansyah untuk mengikuti kompetisi peneliti belia bidang ilmu komputer YSC 2017 yang di selenggarakan pada tanggal 6 September 2017 di Mepro Hall Bandung.
Kedua peserta didik tersebut membuat penelitian yang berjudul “The Security System of Motorcicle With IoT-Based and Using Arduino”.
Hasilnya, Alhamdulillah peserta didik kami berhasil meraih juara 2 dan mendapatkan medali perak serta piagam penghargaan dalam ajang tersebut,” katanya.
Ia mengungkapkan, penelitian dari Agung Ferdiansyah dan Lutfi Aulia Aliansyah yaitu membuat sistem pengamanan sepeda motor dari jarak jauh. (Aep Hendy S)***