​Bayar SPP Seikhlasnya, SMK Ini Tampung Anak Putus Sekolah

EDUKASI70 views



CIGALONTANG, (KAPOL).-
Sedikitnya 141 siswa dan siswi dari mulai kelas X hingga kelas XII saat kini tengah mengenyam pendidikan di SMK Widya Mukti. SMK itu terletak di Jalan Gunung Satria Desa Sirnagalih Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. 

Sekolah tersebut sebenarnya berada di perbatasan dengan Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan tepat berada pada jalur perlintasan penghubung kedua daerah dengan kondisi jalan yang rusak berat. Siswa dan siswi yang belajar disana berasal dari kedua daerah itu. 

Ada yang unik dari SMK itu. Murid-muridnya sebagian besar merupakan siswa siswi yang nyaris putus sekolah dengan berbagai alasan. Mulai persoalan ekonomi hingga orangtua yang tidak mengizinkan sekolah. Mensiasati agar mereka bisa terus belajar, pihak sekolah mengambil kebijakan yang terbilang unik. SPP di SMK tersebut dibayar seikhlasnya para siswa dan orangtua murid.

Kepala SMK Widya Mukti, Dadan Erawan mengatakan sekolah yang didirikan oleh Ketua Yayasan Alm Rukana memang bertujuan untuk menampung siswa yang putus sekolah. Sehingga pada saat penerimaan siswa baru, pasca ditutupnya pendaftaran di sekolah formal lainnya, pihak yayaan kemudian meminta data siswa ke sejumlah SMP. 

“Dari situ tampak jelas siapa saja siswa yang tidak melanjutkan sekolah, baik karena biaya atau alasan lainnya,” kata Dadan, Selasa (6/12/2016). 

Pihak yayasan dan semua guru bergerak, mendatangi satu persatu rumah warga baik di wilayah Garut ataupun Tasikmalaya. Tahun ajaran kemarin pihaknua mencari 37 siswa. 

“Alhamdulillah bisa terpenuhi meskipun sangat sulit menemukannya. Karena selain kondisi ekonomi, ada juga orangtua yang justru melarang anaknya sekolah dengan berbagai alasan,” kata Dadan. 

Siswa di SMK itu, kata Dadan, diberikan keleluasaan untuk membayar iuran sekolah. Mereka boleh membayar sekemampuan dan seikhlasnya. Bahkan khusus yatim piatu yang saat ini terdata sebanyak 5 orang, SPPnya digratiskan.

“Iuran bervariatif. Ada yang Rp. 10.000, Rp. 15.000, Rp. 20.000, hingga Rp. 50.000 meski itupun jumlahnya tidak banyak, dari target biaya iuran yang sebenarnya dipatok sebesar Rp75.000 setiap bulannya,” kata Dadan. 

SMK Widya Mukti, kata Dadan, memiliki dua jurusan. Pertama, Administrasi Perkantoran dan ke dua, yang baru akan dibuka adalah jurusan mesin. Meski statusnya swasta, lanjut Dadan, tapi tujuannya bukan untuk money oriented.

 “Kami bersama para guru rela bekerja tanpa pamrih, demi turut serta dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa,” kata Dadan. (Imam Mudofar)