KOTA, (KAPOL).-Tim Futsal SMPN 10 Kota Tasikmalaya, lima kali berturut- turut keluar sebagai juara turnamen futsal antar SMP/MTs. Sederajat Se Jawa Barat, yang digelar SMKN I Garut.
Dalam final yang berlangsung di lapang Garuda Hitam, SMKN I Senin (22/5/2017) tempo hari, tim asuhan Ara Koswara itu mengalahkan tim SMPN 1 Cicalengka dengan skore 3-0.
Ketua Asosiasi Futsal Garut, Dadang Johar Arifin mengatakan gagalnya tim dari Garut untuk menjadi juara dalam tujuh tahun terahir ini menandakan bahwa pembinaan futsal usia dini belum maksimal. Terutama pembinaan ditingkat sekolah menengah pertama (SMP).
“Ya mestinya semua pihak ikut terlibat dalam pembinaan. Ya wajar lah kalau kami kecewa, apalagi tahun ini final dilakukan oleh tim dari luar Garut, yakni Tasik dan Cicalengka. Dari 7 kali turnamen SMKN 1 Garut antar SMP/ MTs Sederajat se Jawa Barat ini digelar lima kali selalu dimemangkan oleh Kota tetangga, Tasikmalaya. Tasik ini SMPN 10 Tasik sudah ke 5 kalinya juara di turnamen ini,” ujarnya.
Menurut Dadang, kalau di Tasik itu pembinaan selalu dilakukan secara kontinyu dan serius, bahkan setiap minggunya porsi latihan dari tim yang memang kali ini juara selalu diperhatikan.
“Pembinaan yang baik adalah kunci keberhasilan. Dan pembinaan itu harus dilakukan di setiap sekolah-sekolah. Mereka ini smp 10 Tasik selalu melakukan pembinaan secara serius,” katanya.
Sementara di Garut sendiri, sekolah- sekolah tidak serius dalam melakukan pembinana futsal tingkat usia dini. Padahal kalau kepala sekolah SMP di Garut lebih serius dalam melakukan pembinaan, maka bukan tidak mungkin akan sama prestasinya dengan Kota Tasikmalaya.
“Kalau kepala sekolahnya serius melakukan pembinaan maka bukan tidak mungkin kita juga akan bisa setara dengan mereka,” ucapnya.
Bahkan, kata Dadang, tahun depan rencananya sepak bola akan dimasukan pada kurikulum sekolah. Hal tersebut dikatan President Jokowi beberapa waktu lalu saat melakukan pertemuan antara PSSI dengan seluruh jajaran kabinetnya.
“Kalau tidak ada halangan sepak bola juga akan dimasukan ke dalam kurikulum sekolah mulai dari SD sampai SMA. Jadi nantinya bisa saja ada turnamen maupun liga futsal atau sepak bola tingkat SD, SMP dan SMA secara rutin dilakukan. Makanya dia berharap para kepala sekolah tingkat SD mapun SMP bisa lebih serius dalam melakukan pembinaan sepak bola maupun futsal,” kata Dadang usai pertandingan final fursal. (Dindin Herdiana)***