SINGAPARNA, (KAPOL).-
Komisi 4 DPRD Kabupaten Tasikmalaya kerap menerima laporan tentang berbagai permasalah yang ada sangkut pautnya dengan mitra kerja Komisi 4. Khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Sebelumnya, Komisi 4 menerima laporan tentang masih banyaknya ruang kelas Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya yang kondisinya rusak. Bahkan angkanya terbilang cukup tinggi.
Dari total 7094 ruangan kelas SD yang ada, sebanyak 6037 ruangan dalam keadaan rusak dengan berbagai macam kategori kerusakan. Mulai dari rusak ringan, sedang, berat bahkan rusak total.
“Beberapa hari lalu kita ke Tanjungjaya. SD Bojong ternyata kondisinya sudah rusak berat. Kita ke Cikatomas juga sama. Bahkan ada ruangan yang sudah tidak bisa dipakai lagi karena rusak total,” kata Ketua Komisi 4, Usman Kusmana.
Belum lagi soal keluhan di bidang kesehatan. Terutama soal tunggakkan Jamkesda dari Pemerintah Kaabupaten Tasikmalaya ke sejumlah rumah sakit. Setiap bulannya tunggakkan itu terus membengkak. Bahkan nominalnya rata-rata bertambah sekitar 500 juta ke dua rumah sakit, yakni RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan RSUD dr. Soekarjo Kota Tasikmalaya.
“Padahal ketika kami melihat LKPJ kemarin, grafiknya positif. Angka kemiskinan berkurang, tingkat kesejahteraan meningkat dan grafik positif lainnya,” kata politisi dari PKB ini.
Namun pada kenyataannya, lanjut Usman, masih banyak keluhan dan permasalahan khususnya di dua bidang kebutuhan mendasar manusia, kesehatan dan pendidikan.
“Antara yang ada di dalam LKPJ dan temuan di lapangan ini tidak sama. Jadi seperti LKPJ ini tidak sesuai realita,” kata Usman.
Untuk itu, lanjut Usman, Komisi 4 DPRD Kabupaten Tasikmalaya akan mendorong di anggaran perubahan 2016 dan tahun anggaran 2017 agar alokasi keberpihakan anaggaran dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ini bisa dialokasikan lebih besar lagi untuk masalah pendidikan dan kesehatan. (Imam Mudofar)