Sopir Bis Primajasa Diculik Di Tol Cikarang

PERISTIWA75 views

image

CIPEDES, (KAPOL).-
Salah seorang sopir bis Primajasa jurusan Tasikmalaya -Kampung Rambutan Jakarta diculik sekelompok orang tak dikenal di jalan tol Cikarang. Mereka menculik sopir dengan alasan yang tidak jelas dan meminta uang kepada sopir tersebut sebesar 2 juta rupiah.

Diungkapkan sang sopir Primajasa Asep Mulyadi, kronologis penculikan atau penyanderaan tersebut saat dirinya seperti biasa melakukan tugasnya membawa bis. Bis jurusan Tasikmalaya-Kampung Rambutan tersebut keluar dari pool di Jalan Martadinata Kota Tasikmalaya pada hari Selasa tanggal (26/4/2016) pukul 22.00 wib. Saat itu bis yang dikemudikannya itu membawa sekitar 17 penumpang.

Setelah sekian jam perjalanan tiba-tiba ditengah-tengah peejalanan pada Rabu (27/4/2016) dinihari sekitar pukul 03.00 wib diperjalanan bis disalip toyota avanza warna putih dan kijang inova warna biru dan bis diberhentikan oleh dua mobil itu.”Kepada saya pengemudi menyuruh meminggirkan bis dan membeehentikannya kira-kira di km 32 Cikarang arah Jakarta. Saat itu, pengemudi dengan logat seperti orang batak membentak saya dan menyuruh saya turun dari bis dengan alasan bahwa bis yang saya kemudikan menyerempet mobil milik orang logat batak tersebut,” ujarnya.

Namun, kata Asep,  saat dirinya hendak memeriksa mobil yang dikemudikannya maupun mobil kijang tersebut. Tiba-tiba seorang pelaku memukulnya dan menyeret Asep masuk kedalam mobil kijang inova. Dirinya dibentak dan dipukuli didalam mobil tersebut karena dianggap menyerempet mobil kijang inova.

“Saya dibentak dan dipukuli di dalam mobil kijang. Sedangkan mobil Avanza warna putih sudah pergi tak tahu kemana. Saat itu pelaku meminta ganti rugi sebesar 2 juta untuk mobilnya yang rusak malam itu juga. Sementara oleh pelaku saya tidak diperbolehkan melihat kerusakan mobil dan saya tidak diperbolehkan menghubungi pengurus atau atasan saya. Sedangkan uang 2 juta yang diminta pelaku tidak bisa saya penuhi karena tidak ada. Sehingga saya dibawa ke sebuah tempat. Entah bagaimana nasib bis dan penumpang,’ katanya. (Erwin RW)