MANGUNREJA, (KAPOL).-Kondisi Sarana Olahraga (SOR) yang berada di kampung Kaliki, Desa/Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, kian memprihatinkan. Lapangan sepak bola dan tribun penonton yang sudah terbangun dan menghabiskan anggaran ratusan miliar ini terlihat tidak terawat.
Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Barat, Oleh Soleh, mengaku prihatin dengan kondisi SOR yang kian terbengkalai. Selain karena kondisi lapangan dan tribunnya, ia menyayangkan terhentinya pembangunan gedung itu selama hampir lima tahun.
Alhasil keberadaan dan manfaat SOR tersebut tidak bisa dirasakan oleh masyarakat. Sebab hingga kini masyarakat tidak memiliki sarana prasarana yang memadai untuk berolahraga.
“Tentunya melihat kondisi fisik bangunan SOR seperti ini, sebagai warga Tasik merasa sangat prihatin. Jujur, saya baru pertama melihat secara langsung SOR dari dekat. Dan ternyata memprihatinkan,” ujar Oleh yang ditemui seusai menghadiri istigosah di lokasi SOR Mangunreja, Minggu (9/2/2019).
Penuntasan pembangunan SOR, dikatakan dia, merupakan tanggung jawab bersama. Mengingat olah raga mempunyai efek domino. Selain memicu tumbuhnya perekonomian, olah raga juga bisa mendorong pencarian bibit atlet dan pemersatu masyarakat.
Disinggung soal lambatnya pembangunan, Oleh enggan berkomentar lebih jauh. Namun, pembangunan SOR Mangunreja awalnya sebagai ganti rugi dari Pemprov Jabar saat Pemkab Tasikmalaya harus melepaskan aset Komplek olah raga Dadaha ke Pemkot Tasikmalaya.
“Inikan ruslah dari Kota, pasca pelepasan aset kawasan olah raga Dadaha. Tapi sekarang malah terbengkalai seperti ini. Lihat kini Dadaha lebih bagus dan diperbaiki,” kata Oleh.
Ditemui di lokasi yang sama, Bupati Kabupaten Tasikmalaya, H Ade Sugianto, mengatakan jika kelanjutan pembangunan SOR Mangunreja menjadi salah satu pekerjaan yang memang harus diselesaikan degan baik.
Ade pun menargetkan jika penyelesaian kawasan SOR baru rampung tahun depan, atau tahun 2020. Sehingga kawasan ini menjadi kebanggaan bersama masyarakat Tasikmalaya.
“Pembagunan lapangan SOR ini semula menjadi komitmen bersama dengan pemerintah kota Tasik. Maka mudah-mudahan Gubernur bisa membantu kita dalam menuntaskan pembangunannya,” ujar Ade.
Pihaknya meminta bantuan pemerintah provinsi Jabar, karena memang semula pemrov yang membangun guna keperluan PON tahun 2016. Akan tetapi pengerjaannya melenceng dari target dengan asalan ketiadaan anggaran. Jika bangunan mea proyek ini selesai, maka diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. (Aris Mohamad F)***