SUMEDANG, (KAPOL).- Kepala Gudang Bulog Paseh-Sumedang Sub Divre Bandung, Toha menyebutkan, stock beras di gudang Bulog Paseh stabil. Stock hingga 12 Oktober 2017 di gudang Bulog sebanyak 1402 ton.
Jumlah itu melebihi stock dari plagu yang dialokasikan untuk Kabupaten Sumedang. Pagu beras di gudang untuk Kabupaten Sumedang adalah 1100 ton per bulan.
Menurut dia, jumlah stock beras sebanyak 1402 ton tersebut bisa menjamin ketersedian beras untuk masyarakat di Sumedang.
“Adapun suplai beras bulog yang disalurkan ke desa-desa untuk program rastra dilakukan setiap bulannya sekitar 1100 ton,” ujarnya, Sabtu (14/10/2017).
Ia menyebutkan, dengan jumlah stok yang ada, kemungkinan bisa menjamin ketersediaan beras sampai 3 bulan kedepan untuk wilayah Kabupaten Sumedang.
Ia juga mengungkapkan, selama ini tidak mengalami kendala dalam suplai beras porgram rastra. Sebab suplai dari Sub Divre Bandung lancar.
Lancarnya suplai karena Bulog sudah menerapkan pemerataan. Semisal ketika stok di Divre Bandung minim, suplai akan didatangkan dari daerah lain seperti Cirebon dan Karawang.
“Pada dasarnya tugas gudang bulog hanya menerima, menyimpan, merawat dan menyalurkan beras. Tapi jika melihat kondisi stock beras, suplai beras rastra akan stabil,” tuturnya.
Adapun kekhawatiran berkurangnya stock beras, karena tahun ini sempat mengalami kekeringan yang mengakibatkan gagal panen atau puso. Tapi dengan stok yang ada untuk kebutuhan beras di Sumedang dijamin aman.
Untuk menjaga kualitas beras di gudang bulog, kata dia, pihaknya menerapkan perawatan dengan melakukan pola perawatan spraying/penyemprotan 3 bulan sekali. Sehingga kualitas beras di bulog akan terjamin.
Terkait penyerapan gabah dari petani, kata dia, hal itu kewenangan Sub Divre Bulog Bandung tapi secara regulasi harga pemerintah sesuai menteri perdagangan adalah untuk gabah Rp 4700/kg, tidak bisa lebih dari harga itu.
Hal-hal untuk mengantisipasi stabilisasi stock Pihak gudang bulog Sumedang sudah berkoordinasi dengan gudang bulog wilayah Sub Divre Bandung lainnya seperti gudang penyimpanan, Cisaranten Kidul (Gedebage) dan Dayeuh Kolot. (Nanang Sutisna)***