Suara Partai Tidak Utuh

POLITIKA11 views

TAWANG, (KAPOL).- Meski Pilkada Kota Tasikmalaya 2017 sudah dipastikan diikuti tiga pasang calon dengan masing-masing partai politik pengusung, namun untuk suara massa partai masih kesana kemari atau “paburisat”. 
Tak satupun suara partai utuh, meski partai tersebut sudah mengusung calon dan mendaftarkannya ke KPU Kota Tasikmalaya.

Demikian kesimpulan dari survei Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (Cikom LSI) yang dirilis langsung Direktur Eksekutif Cikom LSI, Toto Izzul Fatah dengan peneliti LSI, M Khatib pada Minggu (2/10/2016) lalu dalam soal distribusi suara partai politik untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2017.

Dalam survei yang dilakukan pada 22-28 September 2016, untuk PPP yang di Kota Tasikmalaya menjadi partai penguasa karena berhasil menguasai Eksekutif maupun Legislatif saja masih terbelah tiga. Suara PPP ada yang ke Budi-Yusuf, Dede-Asep dan Diky-Denny. Meskipun secara mayoritas dengan persentase 60 persen solid ke petahana Budi Budiman-Muhamad Yusuf.

Begitu juga suara Golkar yang awal-awal didera dualisme pendukung Muhamad Yusuf (Ketua DPD baru yang juga pendamping petahana Budi Budiman) dengan pendukung mantan Ketua DPD, Noves Narayana. Suara Golkar baru 54 persen yang mendukung Budi-Yusuf. Termasuk Nasdem dan PKB yang sama-sama tercecer ada yang ke Budi-Yusuf, Dede-Asep maupun Diky-Denny.

Kendati demikian, dikubu Dede-Asep maupun Diky-Denny pun sama. Bahkan untuk PKS, Gerindra, Demokrat dan PAN yang sudah jelas mengusung Dede-Asep masih banyak suara partai ke Budi-Yusuf. Termasuk untuk PDI Perjuangan yang dikenal militan masih didominasi suara ke Budi-Yusuf. Dan beruntungnya pasangan Diky-Denny ini malah mendapat suara paling besar dari Demokrat yang jelas-jelas ke Dede-Asep. (Jani Noor)