PAGERAGEUNG, (KAPOL).-Puasa merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Tentunya melaksanakan ibadah puasa Ramadan ini merupakan perintah dari Allah Swt yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita semua kepada-Nya.
Dibulan yang penuh berkah ini, banyak cara untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah Swt. Seperti halnya yang dilakukan para ikhwan dan akhwat di Pondok Pesantren Suryalaya, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam bulan ramadan ini, para ikhwan dan akhwat lebih banyak melakukan kegiatan dengan memperbanyak berdzikir, sedekah dari harta dan ibadah lainnya. Mereka berprinsip dengan berdzikir dan bersedekah berarti sudah menyimpan modal buat bekal nanti di akhirat.
Seperti pantauan “KAPOL” di Ponpes Suryalaya, Rabu (8/5/2019). Setelah bersaur, para ikhwan dan akhwat melewati puasa dimulai dengan melaksanakan shalat shubuh, dzikir dan khotaman secara berjamaah. Selanjutnya, kegiatan diteruskan dengan kuliah subuh sampai menjelang Shalat sunat isyroq adzah dan istikhoroh.
Menurut pengurus Ponpes Suryalaya, Riad Jamil perjalanan ibadah puasa terdiri dari 3 tingkatan diantaranya puasa syariat, thoriqot dan puasa hakikat. Puasa syariat sendiri merupakan manahan dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari mulai matahari terbit hingga matahari terbenam.
Dalam menjalani puasa, bukan hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa saja, namus harus menahan hawa nafsu yang akan selalu menghancurkan diri kita semua. Oleh karena itu, harus bisa menjaga mata, telinga, hidung, mulut, tangan, perut, kaki dna lainnya.
Selanjutnya, puasa thoriqot yakni harus menjaga seluruh anggota badan yang diharamkan oleh Allah Swt. Anggota tubuh yang dimiliki mulai mata, telinga dan qolbu harus benar-benar dipelihara jangan sampai lalai daripada memelihara anggota badan.
“Kita diberi dua mata untuk melihat kebesaran Allah, kita diberikna 2 telinga untuk mendengarkan Ayat Suci Al-Quran, 2 anggota badan ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Dikatakan dia, puasa Hakikat ialah harus memperhatikan hati, bahwa hati ini harus selalu diisi dengan Dzikirullah jangan sampai melirik selalin daripada Allah. Hal tersebut sesuai dengan wasiat Syekh Abdul Qodir Al-Jailani QS. Karena tidak ada amal yang bagus selain menjaga hati dari melirik selain Allah.
Adapun dengan memperbanyak sedekah, dengan harapan dapat menjadi orang yang tak rugi dan selamat di akhirat kelak. Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan dan kemuliaan. Sehingga selain dianjurkan untuk banyak beribadah dan dzikir, juga memperbanyak sedekah.
“Bersedekah, merupakan amalan yang paling dianjurkan,” tuturnya.
Dikatakan dia, kegiatan lainnya yakni membaca Al-Quran atau tadarusan yang dilakukan para ikhwan dan akhwat. Kegiatan tadarus ini dilakukan agar mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai bentuk silaturahmi dengan cara membentuk lingkaran, ungkapnya. (Ema Rohima)***