Suka Duka Penjual Parfum Yang Sukses

EKBIS269 views

Evi Purnama Dewi penjual parfum yang sukses di Pangandaran. Ia memulai usahanya dari bawah, namun dengan ketekunan dan kerja keras bisa meraih sukses dengan omset besar.***
PANGANDARAN, (KAPOL).- Jatuh bangun saat berbisnis itu sudah menjadi hal yang biasa. Termasuk ditipu oleh rekan bisnis.

Kondisi itu pernah dialami oleh perempuan asal Sumbawa Nusa Tenggara Timur bernama Evi Purnama Dewi (32).

Kegagalan demi kegagalan tidak membuatnya patah semangat untuk terus berusaha dan maju dalam berbisnis. Ia pun mencoba peruntungan dengan berjualan parfum yang kebetulan sedang ngetrend di Pangandaran.

Hal itu dicoba setelah diberitahu oleh kakaknya sendiri agar mau berjualan parfum di ruko baru Pangandaran. Dan ternyata hasilnya luar biasa bisnis tersebut maju pesat.

“Pertama pulang dari Sumbawa ikut membantu ibu berjualan pakaian di pasar pananjung Pangandaran,” ungkapnya Senin (8/5/2017).

Evi memiliki jurus jitu dalam meniti usahanya di bidang parfum dan conter pulsa. Beriktiar dan selalu sabar serta terus menekuni usaba meskipun mendapat keuntungan yang sedikit langkah untuk bisa meraih sukses.

Sebelum melirik parfum, perempuan kelahiran Sumbawa ini sempat mencoba berjualan sembako, namun tidak ada kecocokan. Hingga akhirnya membuka conter hape yang mendapat respon positif dari masyarakat hingga mengalami kemajuan.

Kemudian membuka toko parfum berbagai merek. Setelah mempunyai modal yang cukup, membuka kios pada awal tahun 2008 di depan MTs Pangandaran.

“Pertamanya buka jongko kecil-kecilan dan setelah sekian lama maju dan syukur Alhamdulilah sampai sekarang sudah buka cabang,” katanya.

Pemilik kios Rivi (Rizki Evi) Parfum mengaku pernah tertipu oleh oknum distributor parfum. Padahal pertamanya lancar tetapi sudah yang kesekian kalinya malah tertipu. Ia diminta mengirim DP sebesar Rp 7 juta. Namun setelah dikirim barang yang dipesan sama sesekali tidak dikirim. Itu terjadi pada tahun 2012 lalu. Hingga kini belum juga datang dan sering dihubungi akhirnya hilang kontak.

“Saya juga pernah di tipu masalah gadean kendaraan sebesar Rp 32 juta oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.

Walaupun jatuh bangun dan pernah beberapa kali tertipu, terus semangat untuk berikhtiar. Hingga sekarang omset setiap bulan dari parfum bisa mencapai kisaran Rp 25 Juta dan sudah membuka kembali toko di Babakan Pangandaran diberi nama EVDI (Evi Dinda) Parfum.

“Sampai sekarang sudah memiliki karyawan sebanyak 2 orang,” ungkapnya.

Konsumen juga bisa dilayaninya melalui media sosial. Bukan hanya lokal, luar jawa juga banyak yang pesan hingga ke Nusa Tenggara Barat.

“Malah kepikiran juga ingin mengembangkan di kampung halaman Sumbawa. Sahabat dan teman semasa sekolah banyak yang pesen,” ucapnya.

Kini usahanya terus membesar. Dua ruko yang ada di Pangandaran dan Babakan memberi berkah tersendiri baginya. Omset tiap bulannya selalu ada peningkatan.

“Insya Alloh kedepan berniat untuk melaksanakan umroh sebagai rasa syukur atas berkah-NYA,” pamungkas Evi.(Muslih JerryL)***