Sumur Tujuh Belas “Kawentar” Hingga Mancanegara

REGIONAL221 views

SEORANG, (KAPOL).-Sumur Tujuh Belas merupakan salah tempat wisata yang berlokasi di Kampung Pancuran Emas, Desa Lebakwana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Di lokasi terdapat tempat pemandian atau biasa disebut dengan istilah petirtaan menyerupai lubang-lubang sumur dengan diameter sekitar 0,5 -1 meter, letaknya dinaungi oleh pohon rindang.

Hampir setiap harinya, lokasi tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung. Pengunjungnya bahkan sudah datang dari mancanegara. Tidak hanya sumur, di area sumur pancur mas juga terdapat tujuh makam keramat, yaitu Makam Ratu Nyai Wana, Syekh Pangeran Sebrang Kidul, Pangerang Antasangin, Buyut Kembar atau Hasan-Husen, Buyut Tunggal, Abah Syaki Al-Bantani, dan Buyut Raden Ireng. “Jumlah sumurnya ada tujuh belas, namun tidak menumpuk di satu tempat,” kata seorang kuncen Sumur Tujuh Belas, Luzaenin Zein, beberapa waktu lalu.

Biasanya, tempat tersebut akan ramai dikunjungi terutama pada Bulan Rajab, Reuwah, dan Mulud. “Bulan puasa ini agak sepi, kalau hari biasa hampir setiap hari ada yang datang ke sini terutama pada malam Jumat. Ada dari masyarakat biasa dan pejabat yang datang dari Tangerang, Jakarta, Bali, Singapura, Malaysia, bahkan dari Abu Dhabi,” ujarnya.

Di mata sebagian kalangan, Sumur Tujuh Belas dipercayai sebagai tempat yang dapat mengabulkan permintaan pengunjung. “Ada sih yang datang pingin kaya, tetapi saya bilang ini bukan tempat pesugihan. Macam-macam sih keperluannya, ada juga anak sekolah yang pingin ujian, tetapi yang paling sering datang ke sini calon kepala desa,” ucapnya.

Tidak hanya itu, sebagaian kalangan juga mempercayai, bahwa tempat tersebut menjadi tempat berkumpulnya para wali. “Mereka minta didoakan, dari pengakuan mereka ada yang terkabul ada juga yang tidak, karena hakikatnya yang menerima doa adalah Allah, jadi mintanya harus ke Allah,” tuturnya.

Sebagai tempat keramat, ia berpesan mengajak seluruh pengunjung yang datang ke lokasi untuk menjaga tutur dengan bahasa sopan dan menjaga kebersihan. “Ini harus dipatuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, seperti di tempat lainnya yah, masuk ke sini itu harus ada tata kramanya yah,” katanya. (Sutisna/Job)***