KAWALU, (KAPOL).-
Pengakuan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dede Sudrajat, yang menyatakan rencana pendirian perkulakan atau grosir raksasa milik perusahaan multi internasional Korea itu sudah muncul sejak ia menjadi Wakilnya Syarif Hidayat, ditepis.
Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Syarif Hidayat langsung membantah dan mengaku tidak tahu menahu soal Lotte, termasuk dengan rencana pendirian. Apalagi isu beredar sudah direncanakan di era pemerintah dia.
“Teu. Teu pernah tahu, teu pernah dengar. Saya mah tahunya tanah itu (tempat Lotte) gunung pasir dulu mah. Ramayana wungkul di era saya mah,” kata Syarif, Kamis (23/6/2016).
Menurut Syarif, diratakannya gunung pasir untuk itu juga ketika ia sudah tidak menjadi Wali Kota. Pasalnya, ketika Pilkada Kota Tasikmalaya 2012, gunung pasir tersebut masih ramai dipasang baligo-baligo calon.
“Saya ge pernah masang di eta gunung. Jadi teu tahu,” ucapnya seraya menegaskan bisa saja hanya Dede Sudrajat yang tahu tapi dia tetap tidak tahu.
Meski demikian, Syarif membenarkan kalau Perda tentang Pasar Modern di era dia sangat ketat. Apa yang dikatakan Dede benar adanya karena kenapa jarak atau zonasi termasuk kuota pasar modern dan toko modern begitu dibatasi untuk melindungi pasar tradisional dan pedagang kecil.
“Nah kalau Perda yang waktu dibuat jaman saya diubah oleh pemerintah sekarang iya tahu..hehe,” ujarnya sambil tertawa. (Jani Noor)
