MANGUNREJA, (KAPOL).– Tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) akan mengadakan pendidikan dan latihan (Diklat) untuk calon kepala sekolah.
Targetnya pada tahun ini ada 90 calon kepala sekolah mendapatkan pelatihan selama 300 jam pelajaran baik di dalam atau pun di luar. Saat ini pihak Disdikbud dan BKD terus mematangkan program tersebut.
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Opan Sopian mengatakan ada 180 calon kepala sekolah yang akan diseleksi baik.administrasi maupaun akademik hingg akhirnya nanti muncul 90 orang yang ikut diklat.
“Kami terus melakuan pematangan program dengan pihak BKD agar program ini bisa berjalan sesuai dengan harapan,” kata Opan Sopian usai mengikuti rapat koordinasi dengan pihak BKD Rabu (22/2/2017).
Kada dia, pihaknya bersama BKD akan memulai tahapan seleksi administrasi sedangkan LP2KS akan melakukan seleksi akademik dan pelatihan. Sebelum ikut seleksi akademik pihaknya akan menyaring siapa saja yang layak untuk bisa ikut pelatihan. Dari 180 calon kepala sekolah yang diseleksi hanya 90 orang saja yang bisa ikut tahapan diklat.
“Kenapa hanya 90 orang itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” kata Opan.
Semua calon kepaka sekolah yang lolos aka mendapatkan platihan selama 300 jam. 200 jam diantaranya dilakukan tatap muka di dalam ruangan dan sisanya 100 jam belajar di luar dengan cara praktek langung di sekolah.
Setelah selesai mengikuti diklat, jelas Opan semua peserta kembali dievalusi untuk yang terakhir oleh pihak LP2KS apakah memenuhi syarat atau tidak untuk menjadi kepala sekolah.
Jika memenuhi syarat dan dinyatakan layak menjadi kepala sekolah, mereka peserta diklat akan mendapat Nomor Unik Kepala sekolah (NUKS). Kemudian setelah itu diberi penilaian oleh pihak Disdikbud termasuk pengawas untuk selanjutkan ditempatkan menjadi kepala sekolah.
“Kalau sudah ditempatkan mejadi kepala sekolah, maka mereka akan mendapatkan tunjangan kepala sekolah yang tentunya dengan mempertimbangkan NUKS,” jelas Opan. (Abdul Latif)***