KARANGPAWITAN, (KAPOL).-
Ratusan pengemudi angkutan umum berbasis online, Minggu (23/6/2019) ramai-ramai melakukan sweeping ke sejumlah pangkalan ojek konvensional di wilayah Kecamatan Karangpawitan.
Hal ini menyusul peristiwa penganiayaan yang menimpa salah seorang rekan mereka yang diduga dilakukan oleh oknum pengemudi ojeg konvensional.
Informasi yang dihimpun KAPOL, seorang pengemudi angkutan umum roda empat berbasis online bernama Chandra Dasa Juansyah (19), telah menjadi korban penganiayaan seorang oknum pengemudi ojek pangkalan hingga mengalami luka berdarah di bagian wajahnya.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Kampung Cimasuk, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Minggu (23/6/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Informasi terkait adanya seorang pengemudi angkutan umum berbasis online yang dianiaya oknum pengemudi ojek kenvensional itu dengan cepat menyebar.
Hal ini menyebabkan para pengemudi ojek online marah sehingga mereka beramai-ramai melakukan aksi sweeping ke sejumlah pangkalan ojek konvensional.
Di sejumlah pangkalan ojek konvensional, mereka juga smepat merusak sejumlah spanduk berisi tulisan larangan bagi ojek online memasuki kawasan tersebut.
Ratusan pengemudi ojek online ini juga sempat berkumpul di kawasan Bunderan Suci.
Seorang warga Karangpawitan, Andreansyah menyebutkan saat terjadiu aksi sweeping yang dilakukan ratusan pengemudi ojek online, suasana cukup mencekam. Apalagi di pangkalan ojek Tabrik, puluhan pengemudi ojek konvensional juga saat itu terlihat berkumpul untuk berjaga-jaga.
“Sangat mencekam, takut terjadi bentrokan karena di pangkalan ojek Tabrik juga para pengemudi ojek pangkalan sudah berkumpul dan bersiap-siap. bahkan tak sedikit dari mereka yang terlihat membawa senjata berupa benda tumpul,” ujar Andreansyah.
Menurutnya, beruntung sejumlah personil kepolisian yang turun ke lapangan berhasiul mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan.
Ia berharap peristiwa itu bisa segera diselesaikan sehingga tidak akan menimbulkan dampak yang tak diharapkan.
Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan seseorang yang diduga oknum pengemudi ojek pangkalan terhadap pngemudi ojek online.
Hal ini telah memicu reaksi dari ratusan pengemudi ojek online yang kemudian berdatangan dan berkumpul di kawasan Bunderan Suci kemudian melakukan aksi sweeping ke sejumlah pangkaln ojek.
Dikatakannya, akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka dan berdarah di bagian wajahnya tepatnya di pelipis dekat mata.
Dari laporan yang diterimanya, orang yang diduga oknum pengemudi ojek pangkalan itu melakukan penganiayaan seorang diri dengan tangan kosong.
“Kejadiannya sekitar pukul 12.30 WIB dan kita mendapatkan laporan sekitar pukul 13.00 WIB. Begitu menerima laporan, kami langsung mendatangi TKP dan melakukan pengamanan karena saat itu ratusan pengemudi ojek online sudah berdatangan sebagai bentuk solideritas,” kata Oon.
Menurut Oon, dari laporan yang diterimanya aksi penganiayaan bermula saat korban mengantarkan penumpang ke wilayah Cimasuk menggunakan kendaraan online roda empat.
Saat pulang mengantarkan penumpang, korban berpapasan dengan pengemudi ojek pangkalan yang tengah mengantarkan penumpangnya.
Disampaikannya, pengemudi ojek pangkalan yang melihat ada stiker grabcar di mobil korban, langsung turun dari kendaraannya.
Saat itupun korban turuyn dari dalam mobil dengan tujuan mau minta maaf akan tetapi oknum pengemudi ojek pangkalan itu langsung menyarangkan pukulan ke bagian wajah korban sehingga luka dan berdarah.
“Kita sudah arahkan agar korban langsung dibawa untuk berobat dan divisum. Hingga saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku penganiayaan,” ucap Oon.
Diakui Oon, pihaknya sudah meminta kedua belah pihak baik dari pihak ojek online maupun ojek pangkalan untuk sama-sama menahan diri dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri atau perbuatan lainnya yang melanggar hukum.
Ia berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan menyelesaikan sesuai hukum yang berlaku.
“Korban sudah kami periksa dan kami masih mengejar pelakunya. Kami minta semuanya tenang dan tidak melakukan hal-hal yang bisa memperkeruh suasana. Percayakan penanganan kasus ini sepenuhya kepada polisi dan kami akjanberikan tindakan tegas dan terukur kepada pelanggar hukum,” ujar Oon. (Aep Hendy S)***