GARUT, (KAPOL).-
Jika di setiap persimpangan jalan, pusat perbelanjaan, berjubel warga yang sekedar mencari pakaian atau melahap makanan, lain hal dengan yang di Panti Sosial Ibu Aleja Anggapradja yang terletak di Jalan Pasundan Kabupaten Garut.
Tak tampak keramaian, suasana begitu hening, tapi semua sibuk dengan aktivitas bersih-bersih menyambut ramadan.
Tak ada asap dapur mengepul, atau aneka makanan dan hidangan yang dianggap spesial. Mereka tetap menikmati tibanya bulan suci Ramadan dengan keceriaan. Anak panti perempuan asyik main “beklesan”, begitupun anak pria ada yang main layangan, catur sampai ular tangga.
Meski demikian, selepas salat Asar,
Kepala Panti, Darsih (64), langsung menepukan tangan, memerintahkan semua anak panti yang berjumlah 55 orang itu membersihkan seluruh ruangan yang sudah ditugaskan.
Anak-anak pun tanpa disuruh lagi ada yang langsung ke dapur mencuci semua peralatan, mengambil sapu untuk menyapu halaman, merapikan jemuran pakaian, sampai bersih-bersih karpet lalu diganti dengan yang baru.
“Nanti malem teh tarawehan kan? Cepet ganti karpetna kunu beureum. Buka gudangna,” ujar Darsih.
Tanpa harus diperintah lagi, sejumlah anak usia SMP dan SMA langsung megganti karpet lama dengan yang baru.
Sekaligus menyapu lantai masjid sambil membersihkan setiap pojok masjid yang djanggap berdebu. Serta sebagian lagi membersihkan tempat wudlu, termasuk kamar mandi dan toilet panti.
Menurut Darsih yang sejak 1976 mengelola panti tidak ada tradisi munggahan di panti yang asuhnya.
Anak panti sudah paham, bahwa kesederhanaan dan kebersahajaan tetap diutamakan karena terpenting dalam menyambut Ramadan bagaimana mempersiapkan diri dalam meningkatkan kualitas keimanan dan keislaman.
Sehingga, tak ada suasana berbeda meski diluar panti begitu banyak orang berlalu lalang karena di panti yang berdiri sejak 1946 ini memang tak ada istilah munggahan. “Kalau keramas memang diwajibkan,” ujarnya. (Jani Noor)