Asep Supratman
TASIKMALAYA, (KAPOL). –
Menjelang perhelatan pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, isu pemekaran Tasik Selatan (Tasela, red) kembali digencarkan.
Sama seperti pilkada sebelumnya, pasangan calon bupati dan wakil bupati acapkali melontarkan isu Tasela untuk mendulang suara.
Demikian disampaikan oleh Ketua Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (Apdesi) Kab. Tasikmalaya saat berbincang dengan KAPOL, Kamis (30/7/15) malam.
“Selalu seperti itu. Isu Pemekaran Tasela selalu digunakan dalam tiap perhelatan Pilkada dengan tujuan untuk meraih simpati dan mendulang suara di wilayah Tasela,” ujarnya.
Sama seperti Pilkada Kab. Tasikmalaya tahun 2011 lalu, isu pemekaran Tasela juga hangat digembar-gemborkan seolah pemekaran Tasela bukan lagi sebuah keniscayaan.
“Tapi nyatanya sampai detik ini Tasela masih jadi bagian dari wilayah Kab. Tasikmalaya yang pembangunan infrastrukturnya masih jauh tertinggal dari wilayah-wilayah lainnya,” imbuh laki-laki yang akrab disapa Asep Mbot ini.
Masyarakat Tasela sendiri, kata Asep, jangan terkecoh oleh janji-janji pemekaran Tasela. Ia pun meminta agar pemekaran Tasela tidak dijadikan isu untuk mendulang suara. Kalau toh pun tetap dijadikan isu, harus ada kepastian sejauh mana komitmen untuk memekarkan Tasela.
“Jangan hanya dijadikan isu di perhelatan pilkada saja. Tapi juga harus ada bukti nyata berupa konsistensi untuk mengawal pemekaran Tasela sampai benar-benar tuntas,” katanya. (Imam Mudofar)
Komentar