TAWANG, (KAPOL).- TB Hasanudin tak kuasa menahan tangis haru bercampur senang. Pasalnya tempat peristirahatan terakhir Haeruman yang sejak lama dicarinya akhirnya ditemukan.
Bagi TB Hasanudin, Haeruman sosok uwa yang saat itu memimpin pasukan sebagai Komandan Batalion Hizbullah gugur dalam pertempuran di Indihiang Kota Tasikmalaya pada tahun 1954 dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Saya sengaja berziarah setelah sekian lama mencari tempat pemakamannya. Beliau kakak ibu saya yang gugur sebagai Komandan Batalion Hizbullah pada tahun 54 waktu saya masih berumur 2 tahun. Dan setelah saya dewasa saya dapat amanah dari ibu saya untuk mencarinya,” katanya usai berziarah dan menabur bunga di makam Haeruman di Taman Makam Pahlawan Karoweng Kota Tasikmalaya, Kamis (1/2/2018).
Diungkapkannya, dirinya sudah lama sekali mencari makamnya. Ia pernah mengitruksikan tim untuk mencari di mana lokasi makamnya sampai mengubek kawasan Indihiang untuk menemukan salah satu anggota keluarga besar kami. Namun saat itu tidak diketemukan.
“Kami sekeluarga sudah pasrah, namun tetap berupaya mencarinya sampai ketemu raratannya. Dan alhamdulillah diketemukan makam tersebut sudah dipindahkan ke Makam Pahlawan Koroweng. Saya mengucapkan terima kasih dan saya bahagia sekali termakasih kepada yang mengurus di sini. Sampai sebelum meninggal ibu saya setahun yang lalu dalam usia 104 tahun, ia tetap berpesan “tolong uwa anjeun teangan dan jiaroh ke sana”. Dan baru hari ini saya bisa datang ke makamnya,” kata Hasan, sambil meneteskan air mata.
Diungkapkannya, Haeruman pernah diusulkan jadi pahlawan pada saat jaman Presidennya Gusdur. Tapi kemudian Presiden Gusdur turun dan pengajuan pahlawan kemudian tidak berlanjut hingga sekarang.
Dikatakan Purnawirawan Mayor Jenderal tersebut, pencariannya sudah sejak lama
Sejak dirinya berpangkat kapten. Akan tetapi saat itu tidak memiliki akses kemana dan bagaimana harus mencarinya. Selain itu, almarhum uwaknya itu lebih dikenal dengan sebutan nama kampung Uwa Eman.
“Namanya sendiri Haeruman dan ada dalam sejarah sebagai komandan batalion hizbullah. Dan itupun dicantumkan bukan Letnan Dua Infantri f atau Letnan Dua Kavaleri, justru Letnan Dua Hizbullah. Dan sampai hari ini menjadi kebaggaan saya dan keluarga,” ungkapnya.
Hizbullah merupakan salah satu laskar rakyat yang cukup strategis dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sekaligus mengantarkan terbentuknya Republik Indonesia dan pertahanan kemerdekaan.
Al-Qur’an dan sunnah menjadi landasan utama laskar rakyat tersebut sebagai pedoman hidup. Laskar Hizbullah kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya tentara keamanan rakyat yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indinesia (TNI). (Erwin RW)***