Tenaga Honorer dan Plt Walikota,Tak Terima THR

BANJAR32 views

BANJAR, (KAPOL).- Tenaga Honorer di lingkungan Pemkot Banjar dan Plt Walikota Banjar,H.Darmadji Prawirsetia bernasib sama, tak menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang bersumber dari Pemerintah tahun 2018 ini.

“Nasib honorer dan saya sama-sama tak menerima THR. Berlatar itu, saya mendukung kesejahtraan para honorer di Kota Banjar supaya ditingkatkan di masa mendatang,” kata H.Darmadji, Rabu (30/5/2018).

Dijelaskan dia, gaji atau honor yang diterima para honorer di lingkungan Pemkot Banjar dan sekolah di Kota Banjar masih jauh dibawah standar UMK Kota Banjar.

Diantaranya, berkisar Rp 350 sampai Rp 1 juta per per bulan.

“Honorer di lingkungan Pemkot Banjar dan guru yang terdata sekarang ini berkisar 2000 orangan. Diantara para honorer itu, ada yang ber SK Walikota Banjar, Kepala OPD dan Kepala Sekolah. Kami berharap pemberian kesejahraan honorer itu jangan dibeda-bedakan dan dilihat SK yang dimilikinya itu,” ujar H.Darmadji.

Terkait nasib Walikota Banjar non aktif, dikatakan dia, itu sama tak menerima THR dan gaji apapun dari pemerintah.

“Cuti diluar tanggungan negara. Berarti, tak mendapatkan gaji, tunjangan atau sejenisnya yang bersumber dari negara atas jabatannya itu,” ucap H.Darmadji.

Adapun yang menerima THR selama ini, dijelaskan dia, hanya ASN dan anggota DPRD Kota Banjar.

Sekda Kota Banjar, H.Ade Setiana, menyatakan, diantara alasan tenaga honorer dan Plt Walikota Banjar tak diberi THR itu, karena dasar hukum pemberian THR itu tidak ada selama ini. Baik, PP maupun Perpres.

“Tenaga honorer tak menerima THR itu sudah bertahun-tahun. Berlatar itu, dihimbau ASN mau berbagi rizki (THR) kepada tenaga honorer yang menerima THR itu,” katanya.

Ketika dikonfirmasi “KAPOL” apakah pembagian rizki (THR) yang dilakukan ASN itu berlaku juga untuk Plt Walikota Banjar yang sama-sama tak mendapatkan THR selama ini.

“Itu sama, ngurugan ka gunung atuh,” ujar H.Ade Setiana, berseloroh di ruang kerjanya.

Sejumlah honorer mengaku kecewa tak menerima THR. Kondisi nasib buruk sudah dialaminya bertahun-tahun.

“Perasaan keringat kami saat bekerja, hampir sama dengan ASN selama ini. Kenyataannya, tak bernasib sama meraih kebahagiaan dan kesejahtraan jelang Lebaran. Bati ngurut dada honorer mah, biasa ngumpingkeun nu bade nampi THR,” ujar sejumlah honorer di Lingkungan Pemkot Banjar yang namanya ingin dirahasiahkan.

Menurut mereka, jika permasalahan kebutuhan dipastikan sama, antara honorer dan ASN. Karena, honorer juga mempunyai anak, istri dan keluarga dekat. (D.Iwan)***