Terganjal Anggaran, Garut Terancam Batal Ikut Porda 2018

OLAHRAGA24 views

GARUT, (KAPOL).- Sebanyak 24 cabang olah raga termasuk cabor unggulan Kabupaten Garut terancam tak ikut bertanding pada Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Kabupaten Bogor 2018 mendatang.

Sekarang pengurus cabor dan ratusan atlet panik dan gelisah. Karena, tak bisa mengikuti Babak Kualifikasi (BK) karena tidak memiliki angaran.

Ketua ISSI Kab. Garut, Rizal Syam menjelaskan, sedikitnya ada 24 cabor yang belum melaksanakan BK.

Hal itu, kata dia, dikarenakan tidak adanya anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Garut untuk mengikuti babak kualifikasi yang akan dimulai tanggal 7 hingga ahir Desember ini.

“Jika tidak ikut babak kualifikasi artinya 24 cabor atau setara dengan 250 atlit dari Garut tidak akan mengikuti Porda tahun depan di Bogor. Cabor itu termasuk unggulan, seperti pencak silat, whusu, taring darajat, dan gulat,” kata Rizal didampingi sejumlah pengurus Cabor di Kantor Koni Garut, Senin (4/12/2017).

Menurut Rizal, anggaran untuk BK dari Pemda disebut-sebut akan cair pada anggaran perubahan bulan lalu. Tapi sampai sekarang anggaran itu tidak cair juga.

“Pertanyaanya adalah, apakah anggaran itu akan cair ?. Kalau ada,  kapan mau cairnya?, karena pas dicek kesana kemari ternyata tidak ada.” ujarnya.

Rizal menuturkan, sekarang ini juga para pengurus cabor termasuk pengurus Koni sudah beberapa kali mempertanyakan kepastian anggaran untuk kebutuhan BK Porda Jabar ke Dispora, DPKA, dan instansi terkait lainnya.

“Tapi jawabannya tidak pasti, tidak serius. Wajar jika kami panik atau gelisah, apalagi atlit. Kita ajukan Rp 1,3 miliar untuk anggaran perubahan dan sudah diverifikasi, namun sampai hari ini jawaban resmi Pemda gak ada apakah ditolak, atau memang gak ada atau ada?. Sampai hari ini uang tambahan gak ada,” katanya.

Rizal menyebutkan, untuk BK itu membutuhkan rata-rata anggaran Rp 20 juta sampai Rp 70 juta per cabor dikali 24 cabor yang belum BK. Padahal semua yang belum ikut babak kualifikasi ini merupakan cabor unggulan berpotensi mendapatkan emas.

“Kalau tidak ikut BK maka otomatis 24 cabor dari Garut dianggap batal atau dianggap mengundurkan diri,” katanya. Hal senada juga diungkapkan Pengurus Cabor Gulat, Imat Hikmat, Cabor Wushu Saepul, Cabor Pencak silat Agus Mulyana, dan Cabor Tarung Drajat Jajang, serta beberapa pengurus cabor lainnya. Mereka pun sepakat, jika tak ada anggaran tentunya tidak akan ikut BK.

“Dan dipastikan akan ada gejolak dari masyarakat Garut jika Kabupaten Garut gagal ikut Porda. Makanya, besok atau lusa kami akan mendatangi Bupati untuk mempertanyakan hal ini.” kata Rizal.

“Latihan untuk persiapan ini jauh – jauh hari sejak tahun 2014 dibina, menggunakan anggaran dari masing-masing karena motivasi atlet demi nama besar Kabupaten Garut. Sekarang saatnya sudah memetik hasil usaha sekaligus ingin membawa nama Garut, keinginan kita terkendala dengan tidak adanya bantuan terutama dari pemerintah,” kata Imat didampingi Pengurus Cabor Tarung Derajat Garut, Jajang Al Masarin, Pengurus IPSI Kabupaten Garut, Agus M dan sejumlah pengurus KONI Garut.

Ia bersama para pengurus Cabang Olahraga lainnya berharap pemerintah daerah bisa memberi solusi untuk masalah yang tengah dialami insan olahraga Garut.

“Ini juga merupakan kewenangan Pemda, apalagi yang mau maju ini merupakan cabang-cabang unggulan semua, kalau ini tidak berlanjut saya kira potensi raihan 20 emas untuk Garut melayang,” pungkasnya. (Dindin H)***

[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]