Ternyata, Ini Penyebab Jalan HZ Mustofa Selalu Tergenang Saat Hujan Lebat

KOTA TASIK111 views

CIHIDEUNG, (KAPOL),-Saat hujan turun dengan instensitas tinggi, genangan air cileuncang kerap terjadi di bebrapa ruas jalan di Kota Tasikmalaya. Genangan paling tinggi terjadi di Jalan HZ Mustofa tepatnya depan Asia Plaza dengan ketinggian air mencapai 30 cm hingga 70 cm.

Pada Rabu 27 Maret 2019 sore, seperti biasanya akibat  hujan lebat, lokasi tersebu kembali digenangi air cileuncang dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut menjadi tersendat dan mengakibatkan antrian kendaraan yang cukup panjang.

Bahkan banyak kendaraan khususnya kendaraan roda dua yang nekad menerobos ketinggian air, terjebak dikarenakan mesin kendaraannya mati. Di sisi lain, genangan air tersebut kerap dimanfaatkan anak-anak warga sekitar untuk bermain air dengan berenang di tengah jalan.

Untuk mengatasi banjir Cilencang yang terjadi,  tim tanggap darurat bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya turut membantu menurunkan ketinggian air dengan menggunakan mesin penyedot air. Upaya tersebut dilakukan tim BPBD Kota Tasikmalaya agar banjir cilencang di lokasi tersebut cepat surut.

“Wah sudah tidak aneh lagi pak, setiap hujan oge di lokasi sini mah pasti banjir. Apalagi kalau hujannya turun cukup lebat dan hujannya cukup lama, ketinggian airnya pasti cukup tinggi bahkan bisa sampai sepaha orang dewasa,” ujar Dian, salah seorang karyawan toko yang lokasinya tepat di pinggir jalan lokasi banjir.

Menaggapi hal itu Wakil wali kota Tasikmalaya H.Muhammad Yusuf mengatakan, banjir cilencang yang kerap terjadi di Kota Tasikmalaya merupakan persoalan yang pelik yang kini sedang ditangani serius pemerintah Kota Tasikmalaya.

“Bagi kami persoalan banjir cilencang ini merupakan persoalan yang pelik di satu sisi angaran untuk perbaikan saluran air atau drainase ini setiap tahunnya terus dikucurkan, di sisi lain banjir cilencang justru sering terjadi setelah dilakukan perbaikan. Padahal dulu mah jarang terjadi banjir cilencang,” ujar Yusuf.

Untuk banjir yang terjadi di jalan HZ.Mustofa kata Yusuf, setelah dilakukan penelusuran ke lapangan ternyata diakibatkan salah satu pintu pembuangan air yang tidak berfungsi alias rusak.“Akibatnya air hujan tidak terserap hingga terjadilah genangan yang cukup tinggi walaupun waktunya tidak lama atau satu jam sudah surut,” katanya.

Terkait kondisi tersebut lanjut Yusuf, pemerintah melalui dinas terkait sudah mulai melakukan perbaikan. Hanya saja ujar Yusuf, perbaikan pintu saluran air tersebut memakan waktu cukup lama dikarenakan secara teknis pintu tersebut harus diangkat dulu dan dilakukan pengelasan.”Ya seminggu lah kita targetkan sudah bisa selesai,” ujar Yusuf.

Hal lain yang perlu kita lakukan dalam rangka mengatasi permasalahan banjir cilencang tersebut adalah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai atau saluaran air termasuk pengawasan saluran pengairan dari dinas terkait.

“Hasil pemantauan kita di lapangan banyak saluran air atau drainasi yang tersumbat sampah termasuk sampah rumah tangga, bahkan saya pernah lihat di saluran air itu ada bekas kasur, bekas kayu-kayu logistik, dan bekas perabotan rumah tangga lainnya,” kata Yusuf. (Asep MS).***