CIKATOMAS, (KAPOL).-Seorang janda asal Desa Linggalaksana, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Rosita (40) ditemukan tewas tenggelam di sungai Ciwulan pada Sabtu (6/7/2019).
Sebelumnya, diketahui bahwa wanita ini diduga terpeleset ketika sedang berjalan di bantaran sungai Ciwulan, pada Jumat (5/7/2019).
Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, jenazah korban yang terbawa arus aliran sungai inipun akhirnya ditemukan tim SAR gabungan dari Pos SAR Tasikmalaya, TNI, Polri, Satpol PP, PMI dan relawan lainya.
Mereka harus berusaha keras mencari korban. Sebab meski kemarau, namun aliran sungai Ciwulan tempat korban jatuh memiliki kedalaman empat hingga lima meter. Selain itu, arus bawah sungai sangat deras hingga korban yang tak bisa berenang hanyut terbawa arus.
“Jenazah berhasil kita temukan pada hari Sabtu jam enam pagi dari radius sepuluh meter awal korban jatuh,” jelas kepala POS Sar Tasikmalaya, Erwin Syafrudin.
Meski belum dipastikan, dugaan sementara korban tewas setelah terpeleset saat berjalan di pinggir sungai. Selama ini korban dikenal kerap beraktifitas dip sungai untuk mencari rongsokan. Kondisi sungai yang dangkal akibat kemarau dimanfaatkan korban untuk mencari barang bekas.
“Menurut warga korban sering cari rongsok di sungai yang sudah mulai dangkal akibat kemarau” tambah Erwin.
Jenazah korban ditemukan dalam keadaan cukup segar serta masih mengenakan pakaian lengkap. Korban kemudian dibawa kerumah duka untuk kemudian dimakamkan.
Dengan banyaknya kejadian kondisi membahayakan manusia di sepanjang sungai di wilayah Jawa Barat Kepala Basarnas Jawa Barat, Deden Ridwansah menghimbau untuk masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas di sungai.
“Juga diperlukannya peran aktif pemerintah setempat mulai dari perangkat desa untuk mensosialisakan betapa pentingnya keselamatan,” jelas dia.
Basarnas Jawa Barat sendiri memiliki program RW siaga SAR, hal ini sudah di terapkan di beberapa wilayah. Di mana perangkat desa dan warganya di latih dan didukung kesiapannya dalam menghadapi hal yang mengancam nyawa bila terjadi kondisi membahayakan manusia. (Aris Mohamad F)***