Tiga Komunitas Kota Tasik Borong Anugerah di Festival Film Jawa Barat 2015

BUDAYA, LINIMASA44 views
Keempat pemenang anugerah tingkat BKPP Jabar.

TASIKMALAYA, (KAPOL)-.

Pelaku seni Kota Tasikmalaya terus ukirkan prestasi. Setelah menjadi tuan rumah pertama dalam screening kegiatan Festival Film Jawa Barat (FFJB) bulan Oktober lalu, Kota Tasikmalaya baru saja berhasil memboyong tiga anugerah di Puncak FFJB, Sabtu (28/11/2015) yang diselenggarakan di Gedung Merdeka Bandung. Posisi juara kesatu, ketiga, keempat, sekaligus diborong oleh ketiga perwakilan komunitas kreatif Tasikmalaya ini dalam kategori Tingkat BKPP.

Menjadi Juara Pilihan I film karya dari Hand Held Cinema berjudul Diary Kecil, yang disutradarai Rian Bungsu. Sedangkan, Juara Pilihan 3 dari Kanaba berjudul Galunggung of The Ring disutradarai Suseno, dan Juara Pilihan 4 berjudul Si Toba, karya Lingkar Lensa yang disutradarai Asep Ihksan. Bahkan, poster karya berjudul Diary Kecil pun ikut masuk nominasi poster terbaik se-Jabar. Sedangkan, juara kedua dari Garut berjudul Bubar Jalan yang disutradarai Gery.

Sebuah kebanggaan tak terukur, kata Sutradara Hand Held Cinema, Rian Bungsu jika dari tiga komunitas yang diundang ke FFJB, seluruhnya kompak berhasil menjadi juara di ajang yang kali pertama digelar ini. “Kami kira ini petanda bahwa potensi kreatifitas anak muda Tasikmalaya benar adanya,” ujar anggota Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya yang ditemui di sela kegiatan syukuran bersama Disparbudpora dan DKKT di Saung Ranggon, Senin (30/11/2015).

Rian menceritakan, jika para juri ternama seperti Arya Kusumadewa dan kawan-kawan, menilai karya teman-teman sineas dari Kota Tasikmalaya ini berani melawan arus. “Karena memang seringkali jadi kesalahan komunitas film adalah terjebak di ide. Alhamdulillah, kami dari Tasik dinilai memberikan sesuatu yang berbeda,” ujarnya.

Misal saja, dari Lingkar Lensa, salah satu UKM dari Universitas Siliwangi misalnya, menjadikan gabus alias stereofoam sebagai aktor utama dari cerita yang berjudul Si Toba.

Desain of Photograph Lingkar Lensa, Deden Agung Pratama mengaku mengirimkan enam film untuk ajang yang pertama kali diikuti bersama rekan lainnya ini. “Menurut kami, masih banyak karya yang lebih bagus ketimbang karya kami. Dari bahan saja kami seadanya, dari bahan gak terpakai, makanya betul-betul gak menyangka bisa termasuk juara,” ucapnya di tempat yang sama.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang sering menghadiri pagelaran seni di Kota Tasikmalaya ini juga menyebutkan jika Kota Tasikmalaya paling produktif di Jawa Barat. Pria tersebut selalu mengajak sineas untuk tidak berhenti menciptakan karya sekalipun minimnya fasilitas yang dimiliki. Tak heran, jika pesta film rakyat yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ini mengusung tema “Kebebasan Menembus Batas”.

Kepala Disparbudpora Kota Tasikmalaya Undang Hendiana mengapresiasi hadirnya prestasi baru lagi yang dihasilkan dari rumpunnya tersebut. “Ini semua hasil karya teman-teman, dengan berhimpunnya seluruh pelaku seni Alhamdulillah menunjukkan hasil yang positif juga. Apalagi kami dari pemerintah begitu terbantu dan menjadi paham, atas semua kebutuhan serta potensi, kami bisa lebih memetakan kebijakan agar bisa lebih tepat sasaran,” ujar dia. Ke depan, Undang berjanji selain mendukung secara moril, sarana dan prasarana akan lebih ditingkatkan. Misalnya, screen pemutaran film di GKT, atau pengadaan kamera agar bisa mengoptimalkan potensi pelaku seni.

“Ini bukan hanya kegembiraan pelaku sineas saja, tapi kegembiraan kita semua, masyarakat Kota Tasikmalaya, mudah-mudahan ini bisa jadi pemicu kelompok dan masyarakat lainnya untuk berkarya,” harap Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Bode Riswandi. Kesolidan pelaku seni yang kian hari terus mengental, kata Bode menjadi modal untuk terus lahirnya karya-karya.

Ketiga film yang berhasil mendapatkan anugerah ini akan kembali di putar dalam ajang Festival Film Tasikmalaya keempat, sebuah ajang gagasan sineas muda Tasikmalaya, pada (19/12/2015). (Astri Puspitasari)***

Komentar