Tingkatkan Produksi Pepaya, Petani Gunakan Pola Tanam Ala Militer

GARUT60 views

GARUT, (KAPOL).- Sebagai upaya meningkatkan produksi tanaman pepaya, para petani di Kecamatan Cibatu melakukan pola penanaman ala militer.

Berawal dari tingginya permintaan pasar, membuat para petani harus bekerja ekstra untuk meningkatkan produksi.

Teknik penanaman yang mereka sebut ‘melak ala militer’ itu dianggap cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Ujang Saepudin (37), salah seorang petani pepaya di Kampung Salagedang, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu mengatakan, alasan penanaman ‘melak ala militer’ itu mendapatkan inspirasi bercocok tanam dari salah seorang anggota TNI yang bertugas di Korem 062 Tarumanagara Garut.

“Awalnya ada anggota tentara kesini yang membuka lahan tandus, terus kami tertarik dan menerapkan strateginya dalam bertani dan memenangkan pasar,” kata Ujang.

Dia mengaku, menerapkan strategi dengan cara merubah pola tanam yang biasa dilakukan saat memasuki musim penghujan menjadi musim kemarau.

Selain itu, para petani pepaya di Cibatu ini memanfaatkan bahan-bahan organik di sekitar kebun sebagai pupuk dan pengoptimalan lahan.

Dari normalnya hanya menanam 1.700 pohon, dengan konsep penanaman ala militer ini para petani bisa menanam 2.700 pohon pepaya dalam satu hektar dengan hasil maksimal lantaran keberadaan bank pupuk di sekitar penanaman.

“Jadi untuk pemupukan kita pake jukut (rumput), dadaunan, alang-alang dikubur pake tetes tebu terus pake susu yoghurt supaya cepat mengurai dan menjadi pupuk, dulu kalau ada jukut menjadi hama, sekarang rumput menjadi berkah dan bisa dijadikan pupuk. Dari lahan satu hektar saya bisa panen pepaya hingga 6 ton per minggu dan bisa bersaing di pasar karena selalu pakai organik jadi hasil buahnya kualitas premium dan awet,” katanya.

Para petani Cibatu berharap pepaya garut ini salah satu buah primadona yang selalu menjadi incaran segmen pasar lokal.

Karena selain buah pepaya yang bisa dimanfaatkan, daun, getah, bunga bisa dimanfaatkan untuk komposisi alat kecantikan, cemilan dan sayuran. (Dindin Herdiana)***