JATINANGOR, (KAPOL).-
Menyikapi persoalan dugaan tukar menukar tanah carik Desa Cikeruh yang sebelumnya membuat warga tanda tanya, akhirnya diluruskan sejumlah tokoh masyarakat Jatinangor.
Diantaranya, H Mahri yang mengatakan bahwa maksud dan tujuan tukar menukar tanah carik desa tersebut hanya upaya pemanfaatan aset saja.
“Kita akan memanfaatkan lahan tersebut untuk dijadikan bangunan sekolah untuk menampung siswa dari keluarga miskin agar tak putus sekolah,” tutur Mahri kepada Kabar Priangan Online (KAPOL) Senin (14/12) di Kantor Camat Jatinangor.
Wacana tersebut, kata dia, bahkan sudah disetujui oleh beberapa tokoh masyarakat di Desa Cikeruh termasuk dirinya.
“Ini upaya positif, mungkin jika ada yang salah persepsi di masyarakat, saya menduga itu akibat kesalahan redaksional dalam berita acara perjanjian awal,” katanya didampingi warga Desa Cikeruh, Yadi.
Ia berharap persoalan tersebut tak dibesar-besarkan yang sudah jelas tujuannya untuk pemberdayaan serta kesejahteraan masyarakat.
“Sayaa pikir, ini sesuai otonomi desa yang sudah jelas keuntungannya pun akan dirasakan semua masyarakat serta Pemdes setempat,” tuturnya.
Menurut informasi, lahan tersebut akan dibangun sekolah dibawah naungan Yayasan Darul Hikmah Cikeruh.
(Azis Abdullah)
Komentar