Tol Cigatas Solusi Atasi Jalur Tengkorak Gentong

KAB. TASIK33 views

KADIPATEN, (KAPOL).-Rencana pembangunan Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) oleh pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat disambut positif oleh sejumlah pihak.

Komitmen dibangunnya tol Cigatas oleh Presiden Joko Widodo yang direalisasikan pada tahun ini digadang-gadang akan berdampak pada perekonomian, khususnya di wilayah Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

Hal terpenting dari adanya jalan bebas hambatan tersebut diakui sejumlah pihak akan mempercepat mobilisasi masyarakat Jabar di bagian selatan. Sebab saat ini jalur utama menuju Tasikmalaya dari arah Bandung atau sebaliknya yang digunakan harus melewati Jalur Gentong yang memiliki medan cukup berat.

Tidak ayal antrean kendaraan kerap terjadi pada hari biasa apalagi di musim liburan tertentu. Maka perjalanan kendaraan pun memakan waktu yang cukup lama. Tidak sedikit pula masyarakat yang menyebut jalur Gentong sebagai jalur tengkorak. Nama yang disematkan itu cukup beralasan mengingat kecelakaan yang mengakibatkan korban hingga meninggal dunia kerap terjadi di jalur tersebut.

Melihat dari segi lalu lintas, Kepala Satuan Lalulintas Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Polisi Andriyanto mengatakan, jika Tol Cigatas direalisasikan maka kepadatan di jalur Gentong akan terurai secara signifikan dan masyarakat bisa menghemat waktu tempuh. Di jalur Gentong selain kejadian kecelakaan lalulintas kerap pula terjadi bencana alam tanah longsor di beberapa titik.

“Dan yang pada akhirnya mau tidak mau mengharuskan diberlakukannya sistem buka tutup jalur tersebut,” jelas Andriyanto, Minggu (17/2/2019).

Dikatakan dia, selama ini dalam kondisi normal dengan kecepatan rata-rata sekitar 60 km per jam, perjalanan Bandung – Tasikmalaya diperlukan waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam.

Namun jika ada kejadian di Gentong dan dilakukan sistem buka tutup, maka waktu tempuh pun otomatis melonjak. Jika tol Cigatas sudah dibangun, maka perjalanan Tasikmalaya-Bandung atau sebaliknya dapat ditempuh mungkin hanya dalam satu jam saja.

Berdasar evaluasi pihaknya pada 2018, Gentong masih dikatakan merupakan jalur rawan kemacetan dan kecelakaan. Meski jalur untuk menuju Garut atau Bandung dari Tasikmalaya bukan hanya via Gentong tapi bisa via Singaparna, tampaknya masyarakat lebih memilih Gentong karena jarak dan waktu tempuh lebih cepat jika dalam situasi normal.

“Meski Gentong rawan macet dan kecelakaan, namun ternyata ini masih jadi jalur favorit. Karena jika dalam kondisi normal jalur ini memiliki waktu tempuh yang lebih singkat dibanding lewat Singaparna,” terang dia.

Menurutnya, kehadiran Tol Cigatas nantinya diprediksinya akan menjadi jalur primadona masyarakat yang saat ini mengharapkan kecepatan mobilitas. Apalagi dengan makin padatnya laju kendaraan yang terus bertambah setiap tahun. (Aris Mohamad F)***