Umtas Dorong Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa

EDUKASI40 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-

Banyaknya sebaran mahasiswa yang akan dihasilkan universitas, membuat pihak kampus harus berupaya keras memberikan diferensiasi dari kualitas outputnya tersebut. Seperti juga yang tengah dilakukan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), dengan merangkul National Institute of Information Technology (NIIT) India, ratusan mahasiswa siap diberikan pembekalan kemampuan Bahasa Inggris.

Wakil Rektor I Umtas Neni Nuraeni menjelaskan skill bidang Bahasa Inggris hari ini sudah tidak bisa ditampik, serta menjadi kebutuhan utama mahasiswa baik ketika menimba ilmu di bangku kuliah atau juga bersaing di dunia kerja. “Mahasiswa tidak bisa hanya membatasi diri untuk sebatas profesional di bidangnya saja. Aspek bahasa ini sejatinya harus juga mereka penuhi dan taklukan. Apalagi kita ketahui bersama, pun referensi literatur terbaru ya dalam bentuk Bahasa Inggris, tentu akan jadi hambatan kalau mereka tak paham,” paparnya dijumpai seusai kegiatan Sosialisasi Program Bahasa Inggris NIIT untuk Mahasiswa Umtas di Graha Umtas, Kamis (4/8/2016).

Dia mengatakan apabila kendala terbesar dari pengasahan kemampuan Bahasa Inggris adalah kurangnya percaya diri dari mahasiswa. “Padahal yang namanya salah pengucapan, salah kosakota, itu sangat wajar dan bagian dari proses pembelajaran yang harus dilalui. Ini yang terus kami motivasi dan kuatkan pada mahasiswa juga, di samping program-program pembekalan,” tambahnya.

Meski saat ini, program Bahasa Inggris masih ditawarkan terlebih dulu ke mahasiswa. Namun, tahun depan, program tersebut sudah masuk menjadi kurikulum wajib yang harus dipenuhi siswa, sekalipun tidak termasuk ke dalam SKS. “Nanti di semester dua untuk angkatan baru sekarang, rencana mulai kami implementasikan. Sejauh ini ada beberapa optional yang masih dalam pembahasan secara teknisnya. Bisa jadi program ini akan hadir di tiap semester, atau juga dipadatkan untuk lima level di satu semester, atau pun short time,” papar Neni.

Selama ini pihaknya pun telah menggulirkan satu hari khusus berbahasa Inggris sebagai bentuk pembiasaan kepada mahasiswanya.

Dipadukan dengan program yang menggandeng lembaga pendidikan dan pelatihan asal India tersebut, pihaknya lebih optimistis akan membuahkan hasil yang optimal. “Sesuai dengan misi kami sendiri untuk bisa menjadi universitas terkemuka, unggul, Islami, dan go international. Nanti tidak menutup kemungkinan, mahasiswa-mahasiswa pun exchange ke luar negeri,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan NIIT India, Priyanto mengatakan jika fokus Bahasa Inggris yang dikembangkan pihaknya lebih kepada praktik dan diarahkan untuk bersaing di dunia kerja. “Kami mengkolaborasikan antara kurikulum, software, dan instruktur dalam pembelajarannya sendiri. Dan satu-satunya yang menggunakan Lab, karena kami pahami seringnya untuk melakukan percakapan Bahasa Inggris itu dilanda rasa malu. Maka kami desain secara user friendly juga,” kata dia. Sejauh ini, NIIT sendiri telah tersebar di 44 negara di seluruh dunia. Untuk di Indonesia pun rata-rata pun seluruhnya terkoneksi. “Sertifikat yang kami keluarkan pun ya tidak hanya diakui di tingkat ASEAN, atau Asia saja, namun juga di Amerika dan Eropa,” kata dia. (Astri Puspitasari)***