SINGAPARNA, (KAPOL).-
Adanya ujian nasional berbasis komuter (UNBK) yang diselenggarakan di Kabupaten Tasikmalaya pad tahu ini, membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya harus menjalin koordinasi dengan Telkom dan PLN.
Itu dilakukan agar jaringan listrik dan jaringan internet bisa berjalan dengan lancar saat pelaksanaan ujian berbasis komputer tersebut dan tidak terjadi mati lampu atau putusnya jaringan internet.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmakaya, Bartis Suargana mengatakan dengan adanya UNBK jalur koordinasi jadi bertambah selain dengan pihak kepolisian juga dengan PLN dan Telkom.
“Kami harus bisa menjamin jaringan listrik dan jaringan internet berjalan dengan baik, jangan sampai saat pelaksanaan ujian mati lampu ini akan berdampak bagi peserta ujian,” kata Bartis kemarin.
Untuk menghindari terjadinya mati lampu, pihak PLN sudah menyiapkan perangkat genset di sekolah yang menggelar UNBK sehingga ketika jaringan listrik PLN mati masih bisa mengerjakan soal ujian dengan adanya perangkat genset yang ada.
Begitu juga pihak Telkom sudah memastikan jaringan internet yang ada di sekolah penyelenggara bisa berjalan baik tidak mengalami kendala apapun dan anak bisa nyaman mengerjakan soal ujian.
Di Kabupaten Tasikmalaya sendiri kata Bartis ada 11 sekolah menggelar UNBK yang antara lain 8 SMK, 2 SMA dan satu Madrasah Aliyah. Secara keseluruhan semua sekolah tersebut cukup siap menggelar UNBK.
“Mudah mudahan saja hasil UNBK bisa bagus dan tahun depan sekolah penyelenggaranya bisa lebih banyak lagi,” katanya. (Abdul Latif)***