TASIKMALAYA, (KAPOL).-Kebaikan harus mengakar dan kokoh berpijak di bumi. Tumbuh seperti pohon di tanah yang subur. Nyaah ka babaturan, nyaah ka sakola, nyaah ka lembur. nyaah ka lemah cai.
Itulah spirit yang ditanamkan para alumni SMA Negeri 2 Tasikmalaya dalam memperingati hari Ulang Tahun ke 50 SMA Negeri 2 Tasikmalaya dan Reuni Akbar SMA Negeri 2 yang bertepatan dengan hari kebangkitan Nasional.
Tah keran jika pada peringatan HUT ke 50 ini, ditandai dengan penanaman 50.000 pohon di berbagai sumber mata air yang ada di wilayah Tasikmalaya.
Penanaman pohon perdana dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya, H Budi Budiman di Kompleks SMA Negeri 2 Tasikmalaya pada Sabtu (20/5/2017).
Penanaman pohon sendiri melibatkan elemen masyarakat dan juga komunitas atau pun lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan. Dan bibit pihonnya disebar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Negeri 2 Tasikmalaya.
Koordinator Penanaman pohon, Deni Nugraha mengatakan, dalam membagikan bibit tanaman pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus terhadap pelestarian lingkungan.
“Pohon yang kami bagikan itu beranekaragam. Ada pohon keras dan juga pohon produktif seperti buah-buahan. Khusus untuk pohon buah-buahan dibagikan dan ditanam di wilayah Kota,” jelasnya.
Ia menyebutkan puluhan ribu pohon yang berhasil dikumpulkan itu diperoleh dari hasil kerjasama dengan pihak Perhutani, Kodim 0612 asikmalaya, juga elemen masyarakat lainnya.
Sedangkan untuk jenis buah-buahan tegasnya dibeli sendiri. Tiap angkatan menyumbang beberapa pohon yang kemudian ditampung hingga jumlahnya mencapai ribuan batang pohon.
“Memang kalau jenis buah-buahan kita yang menyediakan. Untuk penanaman dan pemeliharaanya kita berkoordinasi dengan LSM-LSM,” terangnya.
Ia berharap dengan dilakukannya penanaman pohon bisa memberi dampak besar bagi kelestarian sumber mata air dan kelestarian alam. Juga bisa menjadi bibit kebaikan yang bisa memberi manfaat bagi semua orang.
Kondisi lingkungan saat ini kata dia sudah sangat memprihatinkan. Banyak kawasan yang rusak, bukit-bukit dan lahan pertanian beralih fungsi menjadi perumahan dan permukiman. Akibatnya banyak sumber mata air yang hilang akibat derasnya laju pembangunan.
“Jika tidak ada upaya yang dilakukan saat ini, bisa jadi kondisi lingkungan alam kerusakannya akan semakin parah. Di Tasikmalaya sendrii banyak pembangunan. Bukit-bukit habis. Makanya kita bergerak. Ini bagian dari ikhtiar nyaah ka lembur,” ucapnya.
Ketua Panitia HUT ke 50 SMA Negeri 2’Tasikmalaya, Aam Rahmat Selamet menyebutkan, selain penyebaran bibit pohon, ada banyak rangkaian acara lainnya yang dilaksanakan di sekolah.
Seperti halnya , kurban 50 ekor sapi, pembangunan masjid, bakti sosial, dan pengobatan gratis. Itu semua dilakukan dalam upaya menebar kebaikan kepada masyarakat. (Erni Nur’aeni)***