TASIKMALAYA, (KAPOL).-Video kumpulan remaja yang berprilaku amoral di salah satu mall di Kota Tasikmalaya, viral di media sosial. Bahkan video tersebut menyebar pula di broadcast di BBM dan WhatsApp.Banyak pihak yang merasa prihatin dengan kejadian itu.
Pasalnya Tasikmalaya yang terkenal dengan Kota Santri justru perbuatan tidak terpuji yang dilakukan ABG malah sangat pulgar dan tidak malu-malu berbuat di siang hari di tempat umum dan terbuka.
Pihak terkait pun diminta warga yang merasa risih dengan kwjadian itu untuk turun tangan.
Dalam siaran video tersebut, jelas terlihat sekumpulan bocah belasan tahun nampak tengah berada di food court mall yang menurut informasi yang beredar di mall kawasan Jalan Pasar wetan Kota Tasikmalaya.
Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan. Umumnya dari mereka sambil mengisap rokok. Yang paling menyita perhatian yaitu sepasang sejoli yang tengah duduk berhadapan dengan teman perempuan lainnya.
Tanpa rasa malu, si laki-laki berulang kali menciumi pasangannya. Bahkan sampai berciuman. Kendati yang wanitanya terlihat tak begitu meladeni, namun dia juga tak berontak sedikitpun yang dilakukan remaja laki-laki saat menciuminya.
Tak sampai di situ, tangan si bocah laki-laki itu terlihat terus-terusan menggerayangi beberapa bagian tubuh sensitif si wanita.
Lagi-lagi, tak ada penolakan sedikitpun dari si wanitanya. Sedangkan teman yang lainnya cuek dengan kelakuan mereka. Malah ada diantaranya yang justru seolah memberikan dukungan.
Tak pelak, perilaku mereka pun menimbulkan banyak cibiran. Salah satu pihak yang menyesalkan aksi semi mesum di muka umum itu dikemukakan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Guru Madrasah (DPD PGM) Kota Tasikmalaya, Asep Rizal Asyarie.
Agar hal tersebut tak terulang, menurut Ketua PGM itu meminta aparat kepolisian, Satpol PP dan pengelola mall melakukan pengawasan pada saat jam sekolah.
Selain itu, ia juga meminta aparat berwenang agar mengidentifikasi kelompok atau gank remaja yang tidak sesuai dengan norma ke-Islaman.
“Saya rasa, pemicu kejadian tersebut juga tak lepas dari kendornya pengawasan serta pendidikan ahlak dari para orang tua. Maka dari itu, saya sarankan agar para orang tua untuk lebih intensif lagi melakukan pengawasan dan pendidikan akhlak bagi anaknya,” katanya
Pihaknya juga, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak sungkan melapor kepada pihak berwenang jika menemukan kasus serupa.
Sementara keprihatinan juga diungkapkan tokoh pemerhati sosial, Asep M Tamam, sangat miris dan prihatin. Tidak sedikit pesan yang masuk dari berita viral anak-anak SMP di salah satu mall di Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, Kota Tasikmalaya masih memiliki potensi rawan kenakalan remaja. Banyak remaja Tasikmalaya yang mencari rasa nyaman. Mungkin di rumah dan sekolah mereka tak nyaman, lalu mencari tempat lain di luar rumah yang ternyata di Kota Tasikmalaya banyak Mall-mall, lapangan yang seperti Dadaha, Taman kota, Alun-alun dan lokasi lain yang kerap dijadikan lokasi anak remaja berbuat tidak terpuji.
“Perda Tata Nilai belum sepenuhnya efektif untuk menjaga dan menahan kenakalan remaja. Perlu maksimalisasi Perda yang memang selama ini belum banyak diketahui publik, termasuk anak-anak sekolah. Selain itu, butuh sinergitas yang lebih dari elemen-elemen warga Kota Tasikmalaya untuk bersama-sama mengawal Tasikmalaya.
Selama ini masih tercecer, belum disinergikan. Eksekutif dan legislatif harus lebih bekerja keras agar Tasikmalaya lebih bisa menjadi rumah yang nyaman bagi remaja untuk mengukir prestasi dan inspirasi, bukan sensasi,” ungkapnya, Minggu (29/10/2017).(Erwin RW)***