Kebakaran yang melanda salah satu ruangan di kompleks SMPN 1 Leuwigoong, Minggu (26/5/2019) mengundang perhatian Pemkab Garut.
Dengan diwakili Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Pemkab pun melakukan peninjaun ke SMPN 1 Leuwigoong.
Saat melakukan peninjauan, Helmi mengungkapkan rasa syukurnya karena musibah kebakaran yang terjadi tidak sampai menelan korban jiwa ataupun luka.
Untungnya musibah tersebut terjadi di hari libur dan pada petang hari di saat tidak da kegiatan belajar mengajar.
“Alhamdulillah tak ada korban jiwa atau luka. Untung peristiwanya terjadi di luar jam sekolah,” ujar Helmi saat melakukan peninjaun di SMPN 1 Leuwigoong, Senin (27/5/2019).
Menurut Helmi yang saat itu didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Garut, Totong, pascaperistiwa kebakaran yang melanda ruangan Bimbingan dan Penyuluhan (BP) SMPN 1 Leuwigoong itu, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tak begitu terganggu.
Lain halnya jika yang terbakar adalah ruangan kelasd, mungkin sedikitnya akan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
Namun demikian, baik atas nama pribadi maupun pemerintahan di Garut, Helmi mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran tersebut.
Ia pun menilai, bangunan yang terbakar itu harus seger diperbaiki.
“Untuk perbaikannya, Pemkab Garut akan menyiapkan anggaran. Namun mengingat anggaran murni tidak memungkinkan, maka kita akan mempersiapkan usulan di anggaran perubahan 2019 ini,” katanya.
Helmi juga menyampaikan jika pihaknya sudah melaporkan peristiwa kebakaran yang melanda salah satu ruangan di kompleks SMPN 1 Leuwigoong kepada Kemendikbud.
Ia berharap dari pemerintah pusat akan ada anggaran taktis sebagaimana biasanya yang bisanya akan diawali kedatangan tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Seusai melakukan peninjauan, kepada sejumlah wartawan Helmi mengungkapkan bahwa yang terbakar adalah ruangan BP serta barang-barang yang ada di dalamnya termasuk meubeler.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah yang telah melakukan pendataan tuturnya, kerugian materi yang timbul akibat kebakaran itu mencapai sekitar Rp 200 juta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (26/5/2019) petang sekitar pukul 17.30 WIB, warga yang tinggal tak jauh dari kompleks SMPN 1 Leuwigoong dibuat kaget dengan terbakarnya slah satu rungan di sekolah tersebut.
Bersama aparat keamanan setempat, warga telah berupaya memadamkan api dengan perlatan seadanya akan tetapi kobaran api malah terus membesar dan merembet.
Kobaran api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.40 WIB setelah ke lokasi datang sejumlah petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran yang membawa tiga unit mobil pemadam kebakaran. (Aep Hendy S)***