Wajah Ibu Kota Kab. Kumuh, Masyarakat Singaparna: Pemerintah Tidak Serius Mengurus Sampah

LINIMASA24 views

SINGAPARNA, (KAPOL).-
Warga masyarakat Singaparna yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Kab. Tasikmalaya menggelar aksi simpatik, Jum’at (22/1/2016) pagi di alun-alun Singaparna. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas wajah Kec. Singaparna yang saat ini nampak kumuh dan penuh dengan sampah. Terlebih akhir-akhir ini, akibat dari polemik TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Nangkalea Mangunreja Kab. Tasikmalaya yang sampai hari ini belum menemui titik terang berdampak pada penumpukan sampah di Ibu Kota Kab. Tasikmalaya itu.

Aksi simpatik ini dimulai dengan konvoi dari Jalan Muktamar sampai ke taman alun-alun Singaparna. Aksi kemudian dilanjutkan dengan bersih-bersih di sekitar taman alun-alun Singaparna.

Koordinator Aksi, Asep Abdul Rofik menuturkan aksi tersebut dipelopori oleh PK KNPI Singaparna, OKP (Organisasi Kepemudaan) dan warga masyarakat Singaparna.

“Kami prihatin dengan kondisi Kec. Singaparna hari ini. Masa ibu kota Kab. Tasikmalaya dipenuhi dengan tumpukkan sampah. Ini kan ironis,” kata laki-laki yang akrab disapa Opik itu.

Kondisi tersebut, kata Opik, jadi bukti nyata kegagalan pemerintahan Kab. Tasikmalaya dalam hal penanggulangan sampah. Tolak ukurnya, kata Opik, jika di Kec. Singaparna saja yang notabene ibu kota Kab. Tasikmalaya kumuh semacam ini, maka tidak menutup kemungkinan kekumuhan dan tumpukkan sampah terjadi di daerah-daerah lain di luar Kec. Singaparna.

“Itu tolak ukur sederhana. Karena Singaparna ini kan ibu kota kabupaten. Dekat dengan pusat pemerintahan. Kondisinya saja seperti ini. Apalagi di daerah lainnya,” kata Opik.

Selain itu, ujar Opik, pemerintah Kab. Tasikmalaya hari ini tidak memiliki keseriusan dalam hal penanggulangan sampah. Hal itu terbukti dari minimnya fasilitas kebersihan di Kab. Tasikmalaya. Salah satunya truk pengangkut sampah. Dengan cakupan wilayah sedemikian luas, kata Opik, UPTD Kebersihan di bawah naungan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kab. Tasikmalaya hanya memeliki beberapa unit mobil pengangkut sampah saja. Bantuan tambahan paling berupa motor bak sampah.

“Seharusnya kan ditambah. Minimal SDM dan fasilitasnya. Menambah mobil dinas baru saja sanggup, masa menambah satu unit truk sampah saja tidak bisa?” kata Opik.

Ke depan, imbuh Opik, pemerintah Kab. Tasikmalaya harus lebih serius lagi menanggulangi permasalahan sampah di Kab. Tasikmalaya.

“Kalau perlu, UPTD Kebersihan ini dijadikan Dinas Kebersihan saja biar lebih maksimal pelayanannya,” tutur Opik. (Imam Mudofar)

Komentar