Walikota “Blusukan” ke Pasar Banjar

KILAS2 views

 

BANJAR, (KAPOL).- Walikota Banjar sekaligus Bakal Calon Wali Kota Banjar internal Partai Golkar Pilwalkot 2018, Hj.Ade Uu Sukaesih “blusukan” ke Pasar Banjar, Rabu (25/10/2017).

Aksi Banjar Satu (B1) ini mendapat prihatian warga pasar dan konsumen yang sibuk belanja.

Tujuan utamanya itu, mengunjungi korban kebakaran pemilik kios buah-buahan di Pasar Banjar. Selanjutnya, memantau tumpukan sampah dijalur tengah Pasar Banjar yang baunya menyengat dan berlalat hijau.

Tak selesai disitu, Hj.Ade Uu Sukaesih langsung menuju Kantor UPTD Pasar Banjar, menuju ruang pengumuman dan “cuap-cuap” melalui speaker dengan lantang menyuarakan himbauan kepada warga Pasar Banjar supaya memperhatikan keamanan dari bahaya kebakaran dan menjaga kebersihan lingkungan Pasar Banjar.

Selama diperjalanan menuju pulang dari Pasar Banjar, Wali Kota Banjar ini terus menerus menyapa warga yang bertemu di Pasar Banjar, sambil menanyakan perkembangan harga aneka kebubutuhan masyarakat yang diberlakukan kepada konsumen.

“Pasar Banjar sempat terbakar empat kali, jangan terulangi lagi. Tingkatkan kewaspadaan dan jangan menumpuk colokan listrik. Ini berbahaya dan berpotensi kebakaran,”ujar Hj.Ade Uu Sukaesih saat dialog dengan pemilik kios buah-buahan yang bertabakar.

Menurut dia, kelalaian penggunaan listrik seorang yang menimbulkan kebakaran, itu bisa berakibat patal seluruh pedagang se-Pasar Banjar.

“Masih untung, kios yang terbakar hanya satu saja,”ujarnya seraya merencanakan di pasar segera dipasar Alat Pemadan Api Ringan (appar).

Terkait penumpukan sampah di jalur tengah lingkungan Pasar Banjar yang membusuk, ini akibat truk yang tersedia hanya satu unit, diharapkan nanti ditambah lagi menjadi dua di lokasi tersebut.

“Menumpuknya sampah itu akibat kesalahan tukang kol saja. Terbukti, ditempat itu banyak sampah jenis sayuran kol yang busuk. Saat ini juga, saya intruksikan jumlah truk sampah di jalur tengah harus ditambah menjadi dua unit truk sampah,” ujar Hj.Ade Uu Sukaesih, sambil menutup hidungnya di sekitar lokasi penumpukan sampah yang busuk.

Ketika dikonfirmasi terkait rencana pencalonan kembali menjadi Wali Kota Banjar untuk Pilwalkot Banjar tahun 2018, secara tegas menolak memberikan komentar.

“Bosenlah,”ujarnya singkat.

Terlepas mau mencalonkan lagi atau tidaknya, sejumlah warga Pasar Banjar tetap berharap kondisi sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau yang menyengat dibersihkan saja.

” Sampah itu bau, kami berharap sampah bau itu dibersihkan,”ujar seorang pemilik kios yang berdekatan tempat penumpukan sampah, Yani (46).

 

Hal senada dikatakan pedaang lainya Nurjanah (43) dan tukang parkir sekitar jalur tengah Pasar Banjar, Budiman. ” Akibat bau sampah yang menyengat dan dihinggapi banyak lalat hijau, saat mau makan dengan terpaksa harus ngungsi ke kios milik orang lain yang jauh. Ketika musim hujan sampah di lokasi tersebut, biasanya sampai memenuhi trotoar,”ujar Nurjanah, pedagang daging.

Budiman mengakui Banjar sempat mendengar Piala Adipura berkali-kali. “Kenyataan tumpukan sampah itu, dinilai tak setimpal dengan penghargaan Adipura yang diraih selama ini,”ujarnya. (D.Iwan)***