Warga Garut Jadi Korban SBL ?

GARUT35 views

GARUT, (KAPOL).- Sejumlah jemaah calon haji umrah berdatangan ke Kantor Penyelenggaraan Umroh dan Haji Plus, PT Solusi Balad Lumampah (SBL) di Jalan Guntur Melati, Haurpanggung, Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut, Rabu (31/1).

Mereka mempertanyakan kebenaran kasus yang menimpa PT. SBL, juga mereka mempertanyakan jadwal keberangkatan umroh. Ny. Aida (49) warga Jalan Pembangunan, Kampung Sukapadang, mengaku telah menyetorkan uang pendaftaran Rp 20.500.000 dan dijanjikan akan berangkat pada tanggal 8 Januari lalu.

“Namun sampai sekarang belum juga diberangkatkan. Janji pertama katanya saya akan berangkat tanggal 8 Januari terus berubah lagi menjadi tanggal 19 Januari. Nah tadi kata koordinator saya akan berangkat pada Februari tapi tanggalnya belum pasti,” katanya.

Dia mengatakan, pendaftaran umrah mengambil paket Promo yang pembayaranya dicicil.

Dan telah melunasinya pada Juni 2017 lalu. Bahkan, dirinya juga sudah menerima koper pakaian berikut seragam batik, dan lainnya.

“Kalau tidak jadi berangkat katanya uang akan kembali lagi tiga bulan mendatang. Tapi kalau uang itu tidak diambil, saya akan segera diberangkatkan, tapi tidak pasti kapan akan diberangkatkannya,” ucapnya.

Jemaah lainya, Bu Onyas Sumiati (61) warga Desa Cinunuk, Kec. Wanaraja. Dia bersama 15 orang rekan lainya telah membayar pendaftaran sebanyak 10 hingga 15 kali cicilan.

“Dinteun Jumat enjing bade dilunasan sadayana. Mung kamari sareng tadi aya berita di TV saurna perusahaan ieu teh teu leres. Tah ayeuna abi kadieu bade nyuhunkeun penjelasan, da abi oge isin ku jemaah anu sanesna Tapi pimpinanana teu aya,” katanya.

Hal senada diungkapkan jemaah calon haji umrah lainnya.

Mereka sama mempertanyakan tentang jadwal keberangkatan. Hanya saja mereka kecewa karena tak ada satu pun dari pihak perusahaan yang bisa diminta penjelasan.

“Mereka itu semuanya juga sama seperti saya akan menanyakan, tapi tak jelas karena disini yang ada hanya petugas biasa,” ujarnya. Berdasarkan pantaun, di Kantor PT SBL tersebut hanya ada dua karyawan tetap, yakni office boy (OB) dan staf administrasi, sementara pimpinan, staf, dan yang lainnya tidak ada di tempat.

Adapun yang menerima pengaduan dari calon jemaah adalah para koordinator pendaftaran.

“Ibu pimpinan sedang ke Jakarta. Saya juga tidak tahu kapan pulangnya. Kalau ingin jelas dan rinci segalanya harus ke Ibu, Saya tidak berhak, dan tidak berwenang menjelaskan perihal ini. Karena pimpinan yang bertanggungjawab di Kantor ini,” kata Ujang salah seorang Koordinator.

Dia menyebutkan, setahu dirinya di Kantor SBL Garut ini tidak ada masalah.

Karena semua calon jemaah haji umrah selalu diberangkatkan.

“Memang ahir-ahir ini banyak yang datang kesini menanyakan jadwal keberangkatan. Tapi karena Pimpinan sedang tidak ada, maka saya juga tidak bisa menjawabnya.” katanya. (Dindin Herdiana)***