PANGANDARAN, (KAPOL).-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mengimbau kepada masyarakat dan nelayan yang berada di pesisir pantai bagian selatan agar tetap waspada dengan adanya gelombang tinggi yang terjadi selama pekan ini.
Gelompang pasangan atau ROB sempat menerjang ratusan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang pantai barat Pangandaran.
Kepala BPBD Kab Pangandaran Nana Ruhena menghimbau kepada masyarakat dan nelayan agar tidak panik dengan terjadinya gelompang pasang tersebut.
“Masyarakat dan nelayan agar tidak terpengaruh dengan adanya isu-isu yang bisa membuat panik atas terjadinya gelombang pasang tersebut. Namun tetap waspada,” ujarnya, saat dikonfirmasi oleh KP.
Dirinya juga mengatakan, bahwa kejadian tersebut sudah bukan hal yang aneh bagi masyarakat pesisir dan para nelayan di Pangandaran.
“Mereka (nelayan) sepertinya kejadian ini sudah tidak aneh lagi dan tau apa yang harus dilakukan disaat ada gelombang tinggi seperti yang terjadi saat ini,” sambungnya.
Hal senada dikatakan Komandan Pos TNI AL Peltu Laut(P) Dayat Sudrajat,berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Pos TNI AL wilayah Kabupaten Pangandaran, diperkirakan akan terjadi gelompang tinggi di wilayah laut selatan Jawa Barat mulai dari tanggal 7-8 Juni 2016, pukul 07.00 cuaca hujan ringan angin bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin mencapai 9 hingga 33 km/jam.
“Tinggi gelombang diperkirakan dari 2,5 meter hingga 4 meter, arus gelombang permukaan 55-70 cm/detik,” tutur Dayat.
Atas terjadinya perubahan alam tersebut atau pancatoba, dirinya menghimbau, bagi nelayan yang melaut agar waspada gelombang tinggi serta perubahan cuaca baik angin maupun hujan yang bisa berubah sewaktu waktu, begitu juga untuk masyarakat yang kebetulan bertempat tinggal di pinggir Laut dan sepadan pantai agar waspada dengan adanya pasang tinggi. (Agus Kusnadi)