SUMEDANG, (KAPOL).- Warga Desa Sukarapih, Kec. Sukasari akan menggelar hajat lembur atau syukuran pasca pembangunan jembatan di Dusun Margalaksana melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0610 Sumedang.
Pembangunan jembatan disana, tampaknya sudah sejak lama didambakan oleh warga setempat.
Alasannya, memiliki jembatan yang representatif dinilai akan mempermudah akses warga, khususnya dalam pendistribusian hasil pertanian.
Keberadaan jembatan pun,
secara langsung akan mempertajam silaturahmi antara yang menetap di Sukarapih dengan masyarakat lain di beberapa desa tetangga.
Kades Sukarapih, Setiawan Saputra, SE membenarkan soal rencana warga menggelar hajat lembur sebagai ungkapan sujud syukur setelah dibangunnya jembatan di Margalaksana itu.
“Warga senang, selama ini jembatan tersebut hanya bisa dilintasi pejalan kaki saja. Berbeda dengan sekarang, jika pembangunannya rampung, maka jembatan itu akan bisa dilintasi motor dan mobil,” ujarnya didampingi tokoh masyarakat, H. Asep Dedy dan H. Iyus, Minggu (8/10/2017).
Warga akan potong tumpeng (syukuran), bahkan acara pun sudah dikemas sedemikian rupa, dan sudah pasti agendanya diluar program TMMD.
“Kita akan bikin acara syukuran, ya sebagai luapan rasa kegembiraan atau syukur nikmat dengan memiliki jembatan itu,” ucapnya.
Didampingi Komandan SSK TMMD, Kapten Inf. Dede Baharudin, Setiawan mengatakan, hajat lembur direncanakan akan digelar sebelum acara penutupan TMMD ke 100 Kodim 0610 Sumedang.
Ada nilai tambah bagi warga setelah selesai pembangunan jembatan, kata dia, secara otomatis akan mendongkrak harga jual lahan.
Pembangunan jembatan memang belum rampung, kata dia, tapi harga lahan disekitarnya secara perlahan jadi naik.
“Semula, harga lahan disana kisaran Rp 5 Juta per tumbak, setelah ada jembatan, harganya pun naik, mencapai Rp 8 sampai dengan 10 Juta per tumbak dan itu fakta yang luar biasa,” katanya.
Dandim 0610 Sumedang Letkol Arm. I Made Mertha Yasa berharap agar warga bisa memanfaatkan serta ikut memelihara apa pun hasil pembangunan melalui TMMD.
“Tolong dirawat, karena jembatan itu manfaatnya cukup besar. Jembatan itu pun menghubungkan warga di sebanyak empat desa (Sukasari dan Tanjungsari),” ujar Made. (Azis Abdullah)***